Jakarta, Motoris – Pabrikan mobil listrik (electric vehicle/EV) terbesar dunia BYD tengah mencari lokasi pabrik baru di Asean, setelah membangun fasilitas manufaktur di Thailand. Ada kemungkinan BYD membangun pabrik di Indonesia, Vietnam, atau Filipina.
Dilansir Bangkok Post. Jumat (24/2/2023), tahun lalu, BYD telah memutuskan membangun pabrik di Thailand. Lokasinya berada di Rayong dengan kapasitas produksi terpasang 150 ribu unit setahun. Mayoritas produksi pabrik ini akan diekspor ke negara-negara Asean dan Eropa.
Kini, BYD alias Build Your Dream berdiskusi intensif dengan Filipina terkait rencana pembangunan pabrik kedua di Asean. Ini wajar mengingat Filipina adalah salah satu negara penghasil nikel yang diperhitungkan di dunia.
BYD juga tengah bernegosiasi dengan para pejabat untuk membangun pabrik di Indonesia, berdasarkan sumber yang mengetahui masalah ini. Pemerintah kita menawarkan segudang insentif kepada BYD, mulai dari tax holiday dan akses ke bahan baku baterai demi menarik BYD.
“Indonesia maunya BYD tak perlu menambah kapasitas pabrik di Thailand, melainkan membangun pabrik baru di Indonesia,” kata sumber itu.
Saat ini, negara-negara Asean memang lagi gencar berebut investasi pemain EV dunia. Great Wall Cina sudah memutuskan membangun pabrik di Thailand, sedangkan Indonesia, kita tahu semua, mengincar betul investasi Tesla dan BYD.
Filipina juga tidak boleh dianggap enteng. Sebab, bersama Indonesia dan Filipina memegang hampir 50% cadangan nikel dunia. Akan tetapi, seorang pejabat di Filipina menegaskan, BYD mempertimbangkan serius membangun pabrik di negara itu.
Hal menarik lainnya, CATL juga ternyata mau membangun pabrik sel baterai di Filipina. Rencana ini enggan ditanggapi CATL, perusahaan baterai EV terbesar dunia.
Wajar BYD jadi rebutan, karena bukan pemain kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kacangan. Tahun lalu, penjualan BYD mencapai 1,86 juta unit, terdiri atas PHEV dan mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV). Jumlah itu melampaui Tesla yang hanya 1,3 juta unit. Namun, patut dicatat, Tesla hanya menjual BEV. (gbr)
Discussion about this post