Jakarta, Motoris – Penjualan Mitsubishi, Suzuki, dan Nissan bonyok tahun 2022, saat pabrik lain nyayur. Adapun dua merek yang bersinar tahun lalu adalah Hyundai dan Wuling, kendati Hyundai terus menceta performa penjualan negatif sejak kuartal IV-2022.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah RHB Sekuritas, belum lama ini, penjualan Mitsubishi merosot 5,2% menjadi 136 ribu unit, Suzuki turun 1,5% menjadi 90,4 ribu unit dan Nissan ambles 24% menjadi 2.400 unit. Padahal, pasar mobil tumbuh 18% menjadi 1,048 juta unit.
Di sudut lain, penjualan Toyota melejit 12% menjadi menjadi 332 ribu unit, Daihatsu naik 22,9% menjadi 202 ribu unit, Hyundai tumbuh 910% menjadi 32 ribu unit, dan Wuling 17,3% menjadi 30 ribu unit. Total pasar mobil 2022 tumbuh 18% menjadi 1,048 juta unit.
Tahun ini, RHB memprediksi pasar mobil tumbuh 3%. Katalisnya adalah peluncuran beberapa model baru dan stabilitas makro ekonomi nasional yang terjaga.
Memang, tulis RHB, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar total 225 basis points (bps) sejak Agustus 2022 bisa mengancam penjualan mobil. Sebab, hal itu bisa mendorong perusahaan pembiayaan menaikkan bunga kredit mobil. Akan tetapi, imbas kebijakan itu ke biaya kredit tidak besar. Setiap kenaikan BI7DRR 25 bps hanya akan mendongkrak biya kredit 0,9%.
“Selain itu, BI masih memberlakukan DP 0% untuk kredit mobil, sedangkan pemerintah berencana memberikan subsidi mobil listrik baterai dan hybrid masing-masing Rp 80 juta dan Rp 40 juta, yang akan positif ke pasar,” tulis broker itu. (gbr)
Discussion about this post