Jakarta, Motoris – PT Pertamina dan BUMN Rusia, Rosneft, akan bangun kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, dengan total investasi US$ 24 miliar alias Rp 367 triliun. Ini merupakan megaproyek kilang di tanah perawan alias green field.
Global Construction Review mengutip Nikkei Asia, Rabu (19/10/2022), melaporkan, total investasi kilang Pertamina sebenarnya mencapai US$ 50 miliar. Dari jumlah itu, sebesar US$ 24 miliar dialirkan ke proyek bersama Rosneft, raksasa minyak Rusia, yang kini tengah perang badar dengan Ukraina.
Kilang itu akan berada di lahan seluas 840 hektare (ha) dan memiliki 14 unit penyulingan minyak yang menghasilkan sejumlah bahan bakar dan produk petrokimia. Kilang baru Tuban didesain untuk bisa memproses minyak mentah dengan kadungan sulfur tinggi.
PT Kilang Pertamina International (KPI), anak usaha Pertamina di dunia perkilangan minyak, sudah membentuk perusahaan patungan dengan Rosneft pada 2016 untuk proyek itu. Akan tetapi, pandemic Covid-19 membuat rekayasa desain tak kelar Agustus tahun ini.
Pembangunan kilang itu akan dilakukan kuartal III tahun depan dan dijadwalkan kelar tahun 2027. Pertamina memegang 55% saham di aset itu, sedangkan sisanya dipegang sang partner Rosneft.
Taufik Aditiyawarman, bos KPI, menyatakan, Pertamina kini mencari kontraktor untuk membuat rekayasa, pengadaan, dan konstruksi kilang itu. Adapun kapasitas kilang itu mencapai 300 ribu barel per hari (bph).
Sebelumnya, Pertamina pada 2020 gagal bersepakat dengan raja minyak Arab Saudi Aramco untuk meng-upgrade kilang Cilacap, Jawa Tengah, setelah meneken perjanjian tahun 2016.
Selain di Tuban, Pertamina akan mengerek kapasitas kilang di Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadi 360 ribu bph dari saat ini 260 ribu bph dan ditargetkan tuntas di 2024. Pertamina menargetkan total kapasitas kilang minyak mencapai 1,15 juta bph pada 2024 dari saat ini 1 juta bph. Akan tetapi, ini masih saja kurang, mengingat kebutuhan minyak mencapai 1,4 juta bph.
Discussion about this post