Senin, 13 Oktober 2025
Motoris.id
  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam
No Result
View All Result
  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam
No Result
View All Result
Motoris.id
No Result
View All Result

Aneh, Harga BBM Naik, Subsidi Tetap Bertambah

by admin
Senin, 5 September 2022
Harga BBM mau naik 30-40%. (foto, dok. Mypertamina)

Harga BBM mau naik 30-40%. (foto, dok. Mypertamina)

Share on Facebook

Jakarta, Motoris – Harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar, Pertalite, dan Pertamax resmi naik, Sabtu pekan lalu. Anehnya, subsidi dan kompensasi energi 2022 tetap bertambah dan akan dibawa ke APBN 2023. Tanya kenapa???

Rupanya, berdasarkan penelusuran Motoris, hal ini dipicu kenaikan harga Pertalite dan solar ternyata belum mencapai harga keekonomian. Artinya, masih ada selisih yang harus ditanggung negara dan harus dibayar ke Pertamina berupa kompensasi untuk Pertalite dan subsidi untuk solar.

Baca Juga:

BNI Perkuat Mutu Pendidikan NTB, Begini Caranya

Berkat BNI Xpora, UMKM Furnitur Klaten Tembus Ekspor

Transformasi Digital dan Diversifikasi Kredit Topang Kinerja BNI

Sabtu pekan lalu, harga Pertalite resmi naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax nonsubsidi naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter. Sementara itu, harga keekonomian solar Rp 13.950 per liter, Pertalite Rp 14.450 per liter, dan Pertamax Rp 17.300 per liter.

Dalam APBN 2022, belanja subsidi dan energi mencapai Rp 502 triliun, naik dari proyeksi awal Rp 152 triliun. Perinciannya, dana kompensasi mencapai Rp 293 triliun, sedangkan subsidi Rp 209 triliun. Ironisnya, dari total dana kompensasi Rp 293 triliun, sebesar Rp 104,8 triliun digunakan untuk bayar utang kompensasi BBM dan listrik pada semester I tahun ini.

Artinya, sisa dana kompensasi energi hanya Rp 188 triliun. Dana segitu mana cukup untuk mengimbangi tarian harga minyak mentah yang menembus US$ 100 per barel, akibat perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan. Sejumlah kalangan memprediksi perang itu terus berlanjut, lantaran Rusia nanggok untung gede.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, APBN 2022 akan tetap menanggung tambahan beban subsidi dan kompensasi energi dari sebelumnya Rp 502,4 triliun menjadi Rp 649 triliun, meski harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar dan Pertalite maupun nonsubsidi jenis Pertamax dinaikkan. Tambahan beban Rp 146,6 triliun itu muncul apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas US$ 100 per barel.

Dengan kenaikan harga BBM yang diumumkan Sabtu pekan lalu, alokasi subsidi dan kompensasi BBM membengkak menjadi Rp 591 triliun dari Rp 502 triliun, apabila harga ICP hingga Desember 2022 mencapai US$ 85 per barel.

Kemudian, jika rata-rata ICP US$ 99 per barel, subsidi dan kompensasi energi naik menjadi Rp 605 triliun. Selanjutnya, apabila harga rata-rata ICP setahun masih di atas US$ 100 per barel, total subsidi dan kompensasi energi masih mencapai Rp 649 triliun, membengkak Rp 147 triliun dari proyeksi awal Rp 502 triliun.

Pembengkakan ini akan diteruskan ke APBN 2023, sama seperti APBN 2022 yang menanggung tunggakan kompensasi BBM dan listrik. Artinya, subsidi dan kompensasi energi 2023 bakal bertambah, tergantung dari rata-rata ICP tahun ini. Adapun anggaran subsidi dan kompensasi energi dalam RAPBN 2023 Rp 336 triliun. Jika, pembengkakan kompensasi energi 2022 mencapai Rp 147 triliun, anggaran subsidi dan kompensasi 2023 bisa 487 triliun.

Sementara itu, berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 111.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Juli Tahun 2022 tertanggal 1 Agustus 2022, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) Juli 2022 ditetapkan sebesar US$ 106,73 per barel.

Menkeu memaparkan, anggaran subsidi dan kompensasi energi yang tertuang dalam Perpres 98/2022 adalah Rp 502,4 triliun. Nilai ini meningkat menjadi lebih dari tiga kali lipat dari alokasi awal sebesar Rp 152,5 triliun dan sebagian besar diperuntukkan bagi BBM.

“Besaran tersebut dihitung berdasarkan rata-rata ICP yang mencapai US$ 100 per barel dengan kurs Rp 14.450 per dolar Amerika Serikat (AS), dan volume konsumsi Pertalite diperkirakan mencapai 23 juta kiloliter sedangkan solar bersubsidi 15 juta kiloliter,” papar dia dalam akun Instagram.

Menurut Sri Mulyani, rata-rata harga ICP hingga Juli 2022 tercatat US$ 104,9 per barel. Namun, jika harga ICP turun ke US$ 90 per barel hingga Desember 2022, maka harga rata-rata satu tahun ICP Indonesia masih mencapai US$ 99 per barrel. Kalaupun harga ICP turun hingga di bawah US$ 90 per barel, rata-rata ICP Indonesia setahun masih US$ 97 per barel. “Pemerintah terus memantau perkembangan harga ICP yang terus bergerak,” tandas Menkeu.

Sebelumnya Sri Mulyani sempat mengatakan, anggaran subsidi dan kompensasi energi untuk tahun ini berpotensi membengkak menjadi sebesar Rp 698 triliun bila harga BBM tidak dinaikkan mengingat ICP di atas US$ 105 per barel dan nilai tukar rupiah di atas Rp 14.700 per dolar AS. Pernyataan ini sudah tidak berlaku, karena subsidi dan kompensasi energi tetap bengkak, kendati harga BBM sudah dinaikkan.

Tags: AlasanHarga BBM NaikHeadlineMenkeu Sri Mulyani IndrawatiSubsidi Bertambah

ArtikelTerkait

BNI Perkuat Mutu Pendidikan NTB, Begini Caranya

BNI Perkuat Mutu Pendidikan NTB, Begini Caranya

Rabu, 10 September 2025

Jakarta, Motoris - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) meluncurkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) berupa pengembangan karakter...

Berkat BNI Xpora, UMKM Furnitur Klaten Tembus Ekspor

Berkat BNI Xpora, UMKM Furnitur Klaten Tembus Ekspor

Selasa, 9 September 2025

Jakarta, Motoris - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus memperkuat peran dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah...

Transformasi Digital dan Diversifikasi Kredit Topang Kinerja BNI

Transformasi Digital dan Diversifikasi Kredit Topang Kinerja BNI

Senin, 8 September 2025

Jakarta, Motoris - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membukukan kinerja positif pada semester I-2025 dengan bertumpu pada tiga pilar...

Dukungan Konkret BNI bagi UMKM Nusantara 

Dukungan Konkret BNI bagi UMKM Nusantara 

Rabu, 3 September 2025

Jakarta, Motoris -  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI/BBNI) memperkuat dukungan bagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui...

Discussion about this post

Terpopuler

  • Gawat!!!! Pedagang Nggak Mau Angkat Motor eSAF, Harga Terjun Bebas   

    Update Harga Vario 160 Bekas Semua Tahun, Ambruk Brooo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga PCX Bekas Kembali Normal, Cek Daftar Lengkapnya 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Honda Diam-diam Beli Lahan di Deltamas Rp 670 Miliar, Mau Ngapain?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Scoopy Kuromi, Kalau Minat Harga Segini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beli Motor Listrik Ini Bisa Tukar Baterai di Alfamart

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Terkini

Scoopy Kuromi, Kalau Minat Harga Segini

Scoopy Kuromi, Kalau Minat Harga Segini

Senin, 13 Oktober 2025
Toyota Lepas Camry V Bensin Facelift

Toyota Lepas Camry V Bensin Facelift

Kamis, 9 Oktober 2025
Dua Mobil Listrik Baru MG Siap Masuk Sini

Beli Mobil MG Bisa Untung Rp 200 Juta, tapi Detail Belom Jelas

Selasa, 7 Oktober 2025
Alamat Lengkap Dealer Geely Fatmawati

Alamat Lengkap Dealer Geely Fatmawati

Senin, 6 Oktober 2025
Honda Hadir di GIIAS Bandung 2025, Fokus Dagang Hybrid

Honda Hadir di GIIAS Bandung 2025, Fokus Dagang Hybrid

Kamis, 2 Oktober 2025
motoris

Catatan Digital Otomotif

Office: Jalan Pulosirih Timur 6, Blok CD 89, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan

Email : motorisdev@gmail.com

Kategori

  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam

ERA Network

  • Beritaapm.com
  • Makansedap.id
  • Landbank.co.id
  • IndoDigital.co.id
  • Fundflow.id
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2024 Motoris.id - Part of ERA NETWORK

No Result
View All Result
  • Autokritik
  • Finansial
  • Mobil
  • Motor
  • Ragam

© 2024 Motoris.id - Part of ERA NETWORK