Jakarta, Motoris – JBA mau menaikkan biaya admin untuk pembeli mobil menjadi Rp 3 juta dari sebelumnya Rp 2 juta. Namun, balai lelang otomotif terbesar di Indonesia itu malah menurunkan fee lelang untuk penjual menjadi 1,2% dari tadinya 1,5-2,5%.
Hal ini tak lepas dari strategi JBA yang kini fokus ke segmen dealer untuk mendapatkan pasokan mobil bekas. Ini bisa mengurangi ketergantungan pasokan barang dari perusahaan pembiayaan (multifinance).
“Pasokan mobil dari dealer ke JBA mulai bertumbuh dan mengurangi suplai dari multifinance,” tulis Trimegah dalam laporan riset, belum lama ini.
Seiring dengan itu, Trimegah mencatat, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), induk usaha JBA menargetkan kontribusi segmen dealer mencapai 30% hingga akhir 2022. Perseroan meyakini, bisnis lelang JBA bisa membaik pada paruh kedua tahun ini.
Selama semester I-2022, bisnis lelang JBA menurun, seiring melorotnya pasokan barang dari leasing. Ini tak lepas dari jeblosnya penjualan mobil pada 2020 dan belum pulihnya pasar pada 2021.
Namun, manajemen Autopedia meyakini, pasokan barang dari leasing bisa meningkat tahun depan. Soalnya, penjualan mobil baru sudah melaju kencang tahun ini.
Di sisi lain, Trimegah menilai, manuver JBA menaikkan biaya admin untuk pembeli mobil tidak akan berdampak signifikan ke keuangan Autopedia. Sebab, inisiatif itu bertujuan menarik lebih banyak dealer untuk menjual barang lewat JBA.
Discussion about this post