Jakarta, Motoris – Dagangan PT Astra Honda Motor (AHM) lagi sepi sepanjang semester I tahun ini, lantaran krisis chip semikonduktor yang memasung produksi dan distribusi barang ke dealer. Maka tak heran jika setoran AHM, pabrikan dan distributor motor Honda di Indonesia, ke PT Astra International Tbk (ASII) melorot banyak pada periode itu.
Berdasarkan laporan riset Trimegah, saat pasar motor normal, AHM biasanya menyetor laba bersih Rp 800 miliar dalam setiap kuartal ke Astra, konglomerasi top sekaligus perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Namun, kuartal II-2022, AHM hanya menyumbangkan laba bersih Rp 529 miliar ke Astra, yang memegang 50% saham perusahaan itu, sedangkan sisanya dipegang prinsipal Honda Motor Co. Ltd. Jepang.
Trimegah berharap normalisasi pasar motor semester II tahun ini bisa meningkatkan setoran AHM ke Astra. Sejauh ini, penjualan motor mulai menggeliat di Juli 2022 dan sudah normal total di Agustus.
Semester I tahun ini, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan motor turun 8,3% menjadi 2,2 juta unit, dibandingkan periode sama tahun lalu 2,4 juta unit. Penyebabnya apalagi kalau bukan chip semikonduktor yang membuat produksi motor, terutama Honda terganggu.
Sayang, data AISI tidak menyebutkan torehan penjualan AHM. Tetapi, kita tahu semua, AHM mendominasi mutlak pasar motor nasional, gara-gara Beat Series dan Vario Series. Permintaan PCX 160 dipastikan kuat, karena modelnya begitu ciamik, modern, dan mewah, serta kencang pastinya, menurut opini Motoris.
Dari data bulanan AISI, kita bisa melihat pasar motor semester I lalu memang tak normal. Bagaimana tidak, penjualan motor hanya 296 ribu unit pada Juni 2022, saat hari kerja mormal. Jumlah itu jauh dibandingkan kondisi normal. Seapes-apesnya, penjualan motor domestik minimal 400 ribu unit sebulan. Jadi, kalau pasar sampai jebol di bawah 300 ribu unit sebulan, pasti ada yang tak beres.
Untungnya, masih dari data AISI, penjualan motor bangkit di Juli 2022 menjadi 326 ribu unit. Agustus 2022, pasar motor, kata Trimegah, sudah normal.
Di sisi lain, akibat krisis chip, demikian Trimegah, manajemen Astra telah memangkas target penjualan motor 2022 menjadi berkisar 3,8-4 juta unit dari 4,25 juta unit. Adapun total penjualan motor diprediksi berkisar 5,1-5,4 juta unit tahun ini. “Sisi positifnya, kami melihat gejala pemulihan penjualan motor pada Juli 2022. Bahkan, manajemen Astra memastikan produksi sudah kembali normal bulan ini,” tulis Trimegah.
Per Juni 2022, laba bersih AHM ambles 12,6% menjadi Rp 2,34 triliun dari Rp 2,68 triliun semester I tahun lalu. Dalam laporan keuangan Astra disebutkan, pendapatan AHM turun menjadi Rp 33,9 triliun dari Rp 34,884 triliun. AHM kena hajar depresiasi dan amortisasi Rp 819 miliar, namun dapat penghasilan bunga Rp 116 miliar.
Beban pajak penghasilan AHM mencapai Rp 641 miliar. Dari situ kemudian turun ke laba bersih Rp 2,34 triliun. “Dividen yang diterima Astra dari AHM per Juni 2022 Rp 2,33 triliun,” demikian keterangan Astra dalam laporan keuangan yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI). (gbr)
Discussion about this post