Jakarta, Motoris – Hyundai ngegas total tahun ini, dengan melepas SUV Creta dan MPV Stargazer. Sejauh ini, Toyota masih aman, namun Mitsubishi dan Suzuki kejengkang, lantaran pangsa pasarnya digerus Hyundai.
Kira-kira begitu kesimpulan broker saham top nasional Mandiri Sekuritas (Mansek) dalam laporan riset, belum lama ini. Per Juli 2022, penjualan Grup Astra, yang memegang penjualan Toyota, Daihatsu, Isuzu, naik 26% menjadi 307 ribu unit, di atas industri sebesar 22%. Alhasil, pangsa pasar Astra naik dari 52,7% menjadi 54,7%.
“Kami percaya hal itu disebabkan kuatnya penetrasi Astra di sentra-sentra penghasil komoditas, didukung unit bisnis pembiayaan, dan peluncuran produk baru,” tulis Mansek.
Sementara itu, sang pendatang baru, Hyundai, brutal tahun ini setelah melepas Creta awal 2022. Per Juli 2022, pangsa pasar Hyundai mencapai 2,4% vs 0,3% periode sama tahun lalu. Hyundai disebut Mansek menggerogoti pangsa pasar Mitsubishi dan Suzuki yang masing-masing turun 2,3% dan 1,8%. Adapun Wuling sudah dibabat Hyundai dari sisi pangsa pasar wholesales.
Per Juli 2022, penjualan Hyundai meroket 756% menjadi 13.500 unit dari tadinya 1.600 unit. Adapun penjualan Mitsubishi hanya tumbuh 4,7% menjadi 78 ribu unit, sedangkan Suzuki 1,1% menjadi 48.900 unit. Artinya, pertumbuhan penjualan kedua merek itu di bawah performa industri.
BRI Danareksa menilai, posisi Suzuki dan Mitsubishi juga rawan setelah MPV Stargazer dirilis. Ada tiga faktor yang membuat Hyundai berbahaya, yakni layanan purnajual terpercaya, harga jual kembali yang dijamin, dan memiliki dukungan kuat perusahaan pembiayaan, seperti Astra.
“Toyota kami pikir bakal aman dari serangan Stargazer, karena memiliki all new Avanza dan Veloz,” tulis broker lokal tersebut. (gbr)
Discussion about this post