Jakarta, Motoris – Pasar sepeda motor mulai pulih dari hantaman krisis chip semikonduktor, terlihat pada penjualan Juli 2022 yang naik 10% menjadi 326 ribu unit secara bulanan. Tren ini berlanjut pada Agustus 2022, di mana produksi motor dipastikan kembali normal.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), per Juli 2022, penjualan motor mencapai 2,5 juta unit. Sementara itu, ekspor motor Juli 2022 mencapai 71 ribu unit, sehingga totalnya mencapai 417 ribu unit. Dengan demikian total penjualan motor mencapai 2,9 juta unit.
Trimegah Sekuritas dalam laporan riset tentang PT Astra International Tbk (ASII), belum lama ini, menyebutkan, krisis chip lebih menghantam industri sepeda motor ketimbang mobil. Lihat saja torehan penjualan yang masih belum masuk level normal di 500 ribu unit per bulan hingga Juli 2022.
Akibat krisis chip, demikian Trimegah, manajemen Astra telah memangkas target penjualan motor Honda 2022 menjadi berkisar 3,8-4 juta unit dari 4,25 juta unit. Adapun total penjualan motor nasional diprediksi berkisar 5,1-5,4 juta unit tahun ini.
“Sisi positifnya, kami melihat gejala pemulihan penjualan motor pada Juli 2022. Bahkan, manajemen Astra memastikan produksi sudah kembali normal bulan ini,” tulis Trimegah.
Semester I tahun ini, PT Astra Honda Motor (AHM) sangat terimbas krisis chip yang memasuk produksi, penjualan, hingga pada ujungnya laba bersih. Per Juni 2022, laba bersih AHM ambles 12,6% menjadi Rp 2,34 triliun dari Rp 2,68 triliun semester I tahun lalu.
Dalam laporan keuangan Astra, pemegang 50% saham AHM, disebutkan, pendapatan AHM turun menjadi Rp 33,9 triliun per Juni 2022 dari Rp 34,884 triliun periode sama tahun lalu. AHM kena hajar depresiasi dan amortisasi Rp 819 miliar, namun dapat penghasilan bunga Rp 116 miliar.
Beban pajak penghasilan AHM mencapai Rp 641 miliar. Dari situ kemudian turun ke laba bersih Rp 2,34 triliun. “Dividen yang diterima Astra dari AHM per Juni 2022 Rp 2,33 triliun,” demikian keterangan Astra dalam laporan keuangan.
Di sudut lain, defisit pasokan motor baru membuat inden sejumlah model andalan, seperti Beat Series, Vario Series, hingga PCX 160 kian panjang. Kondisi ini memicu aksi spekulatif memborong motor-motor bekas, sehingga harganya membubung tinggi. Bisa jadi normalnya pasokan motor baru akan merontokan harga mokas yang sudah tak masuk akal. Ya, kita lihat saja nanti. (gbr)
Discussion about this post