Jakarta, Motoris – Wahai pabrikan otomotif, sampah mobil seharusnya menjadi tanggung jawab kalian, bukan konsumen. Hal itu ditegaskan Sonny Keraf, pakar lingkungan hidup nasional, dalam sebuah seminar.
“Jadi, sebelum menjual mobil, pabrikan harus memikirkan bagaimana mengolah sampah, mulai dari bodi sampai ban,” tegad Sonny, belum lama ini.
Hal itu, kata dia, sejalan dengan penerapan prinsip EPR (extended producer responsibility) alias ampah adalah tanggung jawab produsen, bukan konsumen. Itu artinya, harus dibangun mekanisme dan sistem traceability untuk melacak dan mengumpulkan kembali sampah dan sisa-sisa kemasan produk
Dia menambahkan, pabrikan mobil juga wajib menjalankan efisiensi pemakaian energi dalam seluruh proses produksi, kebutuhan kantor, rantai pasok sampai di konsumen akhir sudah dengan pertimbangan zero emission
Pemilihan teknologi, kata dia, juga harus ramah lingkungan dan hemat energi, bisa model sewa, model berbagi, penggunaan teknologi digital untuk efisiensi dan efektivitas proses produksi, termasuk untuk efisiensi pemakaian energi
“Selain itu, perlu ada manajemen proses produksi dan tata kelola yang baik untuk mencegah cacat produksi,” kata dia.
Discussion about this post