Jakarta, Motoris – Nissan Leaf, salah satu pelopor mobil listrik (EV) dunia, akhirnya ditembak mati alias didiskontinu oleh sang empu. Soalnya, penjualan mobil ini semblep dan Nissan tengah menata ulang portofolio EV mereka.
Dilansir Jalopnik, mengutip berita eksklusif Automotive News, Kamis (14/7/2022), Leaf kali pertama dirilis tahun 2010 untuk menyerang Tesla Model 3 dan Chevy Bolt. Namun, dalam perkembangannya, Leaf kurang bersinar dibandingkan para rival lama maupun baru.
Automotive News menulis, Nissan tidak berencana merilis generasi baru Leaf. Sebaliknya, produksi Leaf akan dihentikan dan diganti dengan model baru yang sesuai kebutuhan pembeli EV modern.
Keputusan ini muncul, setelah Nissan melepas Leaf facelift alias 2023 di New York Auto Show. Jarak tempuh Leaf 2023 kemungkinan sama seperti pendahulunya, 149 mil untuk baterai 40-kWh Leaf S dan 226 miles untuk 62 kWh SV Plus.
Leaf sebenarnya tak kalah ganteng dibandingkan EV-EV lain. Sayang, penjualannya jeblok. Tahun 2011, Leaf terjual 9.647 unit di Amerika Serikat (AS) dan pada 2020 mencapai 9.564 unit. Tahun lalu, penjualan Leaf di AS sebenarnya lumayan, 14 ribu unit. Tetapi, ini tidak cukup untuk menyelamatkan mobil ini.
Dengan kehadiran crossover EV Nissan Ariya di AS akhir tahun ini, Leaf facelift pun tak lagi relevan dengan masa kini dan masa depan EV.
“Nissan bisa mengganti Leaf dengan mobil bergaya crossover, seperti konsep Chill Out yang dipajang tahun lalu. Mobil itu menggunakan platform Nissan CMF-EV, dengan dua motor listrik dan sistem penggerak AWD,” tulis Automotive News.
Leaf sudah dijual di Indonesia. Yang pasti popularitas dan penjualannya kalah dari barang Hyundai, yakni Kona EV, apalagi Ioniq 5 yang tengah menjadi barang panas di Tanah Air. (gbr)
Discussion about this post