Jakarta, Motoris – Penjualan mobil Cina memang ambrol pada Juli 2025, sedangkan Jepang lumayan. Akan tetapi, Cina bakal ngamuk di Agustus ini, lantaran banyak barang baru di GIIAS 2025 yang mulai dikirim.
Kita tahu, BYD sudah mengirimkan kapal berisi ribuan mobil CBU impor yang siap menghujam pasar mobil Indonesia. Merek ini sukses besar di GIIAS, lantaran merilis Atto 1 yang dihujani subsidi, sehingga harganya bisa di bawah Rp 200 juta, tepatnya Rp 195 juta.
Publik lantas mengecam Jepang. Mereka menuduh Jepang selama ini mematok harga mobil terlalu tinggi. Wajar publik bersikap seperti ini, lantaran tak semua paham baca laporan keuangan dan main asal bunyi alias asbun.
Padahal, margin pemain Jepang tak lebih dari 10%. Nanti kita bahas di artikel berikutnya biar sampean semua paham dan tahu kejadian yang sebenarnya.
Kembali ke penjualan mobil Juli 2025. Kali ini kita ambil catatan broker saham top Stockbit Sekuritas, dikutip Selasa (12/8/2025).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah Stockbit, penjualan wholesales mobil pada Juli 2025 mencapai 60.552 unit, meningkat 5% secara bulanan, namun turun 18% secara tahunan. Per Juli 2025, akumulasi penjualan mobil turun 10% menjadi 435.390 unit, setara 48–58% target 2025 Gaikindo di kisaran 750–900 ribu unit.
Peningkatan penjualan industri secara bulanan umumnya didorong oleh merek–merek Jepang, meski secara tahunan angka penjualannya masih turun. Di antara merek Jepang, hanya Suzuki yang mencetak pertumbuhan penjualan tahunan, yakni 11% sedangkan bulanan 22%, didorong kehadiran Fronx.
Penjualan merosot 30% secara tahunan dan naik 6% secara bulanan menjadi 18.905 unit, sedangkan Daihatsu meraup penjualan 10.451 unit, naik 12%. Secara gabungan, kedua merek utama ASII tersebut membukukan penurunan secara tahunan sebesar 28%, namun naik 8% secara bulanan, lebih buruk dibandingkan industri.
Sementara itu, Stockbit menyoroti penjualan merek Cina, seperti Chery dan BYD+Denza yang turun. Juli 2025, penjualan BYD dan anaknya Denza turun 26% menjadi 2.858 unit, sedangkan Chery 30% menjadi 1.593 unit. Wuling di sisi lain mencetak kenaikan penjualan bulanan sebesar 91% menjadi 1.256 unit. (gbr)