Jakarta, Motoris – Penjualan mobil Honda tambah hancur memasuki Juni 2025. Sebagian menyebut ini disebabkan pelemahan pasar akibat rontoknya daya beli warhga 62 dan harga Honda yang kemahalan.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diolah broker saham Stockbit Sekuritas, Juni 2025, penjualan Honda ambruk 45% secara tahunan menjadi 4.179 unit dari 7.618 unit. Secara bulanan, penjualan Honda naik 32%. Penurunan penjualan Honda lebih besar dari pasar yang hanya 23% menjadi 57.760 unit.
Per Juni 2025, penjualan Honda turun 31% menjadi 32.681 unit dari periode sama tahun lalu 47.589 unit. Kembali, besarannya lebih besar dari penurunan pasar yang hanya 9%.
“Alhasil, Honda menjadi merek yang mengalami penurunan market share terbesar selama semester I-2025 ke level 8,7% dari 11,6%,” tulis Stocbkit, dikutip Jumat (12/7/2025).
Sementara itu, per Juni 2025, penjualan Toyota turun sedikit, 5%, menjadi 123 ribu unit, sedangkan saudaranya Daihatsu dalam, mencapai 25%, menjadi 64 ribu unit. Penjualan Isuzu, yang juga dikelola Astra seperti Toyota dan Daihatsu, turun 20% menjadi 11 ribu unit.
Pemain Cina berjaya. Pada periode itu, penjualan Chery melejit 161% menjadi 10 ribu unit. Adapun penjualan BYD plus Denza mencapai 19.825 unit dari hanya 1.596 unit.
Ya, ini wajar saja, mengingat Jepang tidak kebagian subsidi gila-gilaan dari pemerintah. Adapun BEV BYD, Denza, dan Chery cukup bayar pajak 12% untuk CBU dan 2% untuk rakitan lokal dari tarif normal di atas 50%. (gbr)