Jakarta, Motoris – Kementerian Perdagangan Cina alias China’s Ministry of Commerce (MOFCOM) berniat merilis regulasi yang mendukung rencana ekspor mobil bekas kilometer (km) 0 untuk membantu para pemain menguras stok. Mobil seperti ini bisa dijual murah di pasar ekspor.
Per April 2025, total stok mobil penumpang di negara itu mencapai 3,5 juta unit dan para pemain hanya mencetak utilisasi pabrik 50%. Biar jelas, mobil bekas yang dimaksud sebenarnya barang baru alias km 0 atau minimal sudah jalan sedikit. Artinya, status mobil sudah terjual.
Berdasarkan laporan carnewschina.com, juru bicara MOFCOM He Yadong menuturkan, perdagangan mobil bekas di pasar ekspor sudah biasa di dunia. Tahun 2023, ekspor mobil bekas Cina mencapai 275 ribu unit senilai US$ 6,8 miliar, sedangkan tahun berikutnya volume naik 58% menjadi 436 ribu unit.
Dalam aturan baru yang bakal dirilis kementerian itu, mobil yang diekspor harus memenuhi standar WM/T8-2022 untuk mobil penumpang dan WM/T 9-2022 untuk kendaraan komersial. Setiap mobil harus diinspeksi oleh pihak ketiga, di mana para pemain harus menyampaikan hasilnya terlebih dahulu ke regulator sebelum mengapalkan barang.
“Semua ini dilakukan agar mobil bekas ekspor memenuhi standar domestik dan internasional,” tulis media itu, dikutip Minggu (6/7/2025).
Carnewschina.com menulis, jumlah mobil yang sudah teregistrasi, namun km baru 0 di Cina terus meningkat. Ini membuat barang ini layak disebut mobil bekas, sehingga harganya bisa ditekan di pasar ekspor. Sebagian menyebut ini sebagai praktik dumping. (gbr)