Jakarta, Motoris – Penjualan BYD pada Januari 2025 nyungsep parah, demikian pula dengan Mitsubishi. Kinerja dua merek ini lebih buruk dari pasar.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara bulanan (month on month/mom) turun 22,5% dan secara tahunan 11,3% menjadi 61.843 unit. Adapun penjualan BYD melorot 28,7% secara bulanan menjadi 1.114 unit, sedangkan Mitsubishi 46,6% menjadi 5.028 unit.
Nyaris semua merek membukukan penurunan penjualan mom, kecuali Hyundai yang naik 25,9% menjadi 2.308 unit. Sang pemimpin pasar Toyota mencetak penurunan penjualan 17,2% menjadi 22.082 unit.
Namun, ceritanya berubah jika memakai skema yoy, di mana Toyota menjadi satu-satunya merek yang mencetak kenaikan penjualan sebesar 5,2%. Saudaranya Daihatsu beda nasib, lantaran turun 30,5% menjadi 9.983 unit.
Mitsubishi membukukan penurunan penjualan secara tahunan terdalam, yakni 44,1%, sedangkan Honda turun 13,5% menjadi 7.276 unit, Suzuki -18,8% menjadi 4.982 unit, dan Hyundai -23%.
Stockbit mencatat, realisasi penjualan Januari 2025 mencapai 6,8-8,24% dari target Gaikindo sepanjang tahun berkisar 750-900 ribu unit.
Broker saham ini menilai penurunan penjualan mobil dan motor awal 2025 mengindikasikan lemahnya daya beli masyarakat. Ke depan, investor perlu memerhatikan perkembangan wholesales pada Februari dan Maret 2025 karena ada dalam periode Lebaran. Secara historis, penjualan otomotif di periode itu cukup kuat.
“Selain itu, meski target penjualan 2025 tidak naik signifikan, kami menilai dibutuhkan katalis tambahan agar hal itu tercapai,” tulis Stockbit dalam catatan harian, dikutip Selasa (11/2/2025). (gbr)