Jakarta, Motoris – Penjualan sepeda motor domestik turun 6% menjadi 557 ribu unit pada Januari 2025, dibandingkan bulan sama tahun lalu 592 ribu unit, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi). Sementara itu, ekspor naik menjadi 41 ribu unit dari 34 ribu unit.
Tahun lalu, penjualan sepeda motor ditutup di 6,3 juta unit, naik sedikit dari tahun sebelumnya 6,2 juta unit. Ekspor motor mencapai 572 ribu unit, naik sedikit dari 570 ribu unit.
Sebaliknya, penjualan mobil hancur berantakan tahun lalu, yakni sebesar 13,5% menjadi 865 ribu unit dari 1 juta unit.
Verdhana menilai, penjualan motor memang relatif stabil pada 2024, di tengah perlambatan ekonomi. Ini terlihat pada kinerja pasar domestik dan ekspor.
Broker saham ini menilai, terjadi tren downtrading alias penurunan pilihan dari motor mahal ke yang lebih rendah. Kita tahu, harga matic premium sekarang sudah mahal, melambung menembus Rp 40 juta. Sementara itu, segmen menengah kelas 125 cc sudah tembus Rp 20 juta, demikian pula dengan motor ala-ala retro. Harga matic bawah sudah di atas Rp 15 juta.
Memasuki 2025, Verdhana melihat penjualan motor kemungkinan stagnan, karena daya beli masih lemah. Ini akan menahan ekspansi pasar para pabrikan, dalam pandangan Verdhana, dikutip Senin (10/2/2025). (gbr)