Jakarta, Motoris – Honda dan Nissan ternyata satu nasib dalam hal penjualan dan produksi 2024, sehingga wajar jika keduanya berniat merger. Penggabungan kedua merek ini diharapkan bisa memicu efisiensi sehingga bisa perang dengan pabrikan lain, utamanya dari Cina.
Berdasarkan laporan The Japan Times, penjualan Honda turun 4,6% menjadi 3,8 juta unit tahun lalu, sedangkan produksi terkikis 11% menjadi 3,7 juta unit. Sementara itu, penjualan Nissan turun 0,8% menjadi 3,3 juta unit, sedangkan produksi terpangkas 8,7% menjadi 3,1 juta unit.
“Data ini memperkuat rencana konsolidasi Nissan dan Honda, sebuah kesepakatan yang akan menghasilkan pabrikan kelas berat dunia yang mampu bertempur di level tertinggi,” tulis media itu.
Sebelumnya, Mitsubishi disebut ogah join persekutuan Nissan-Honda, karena takut kehilangan kontrol manajemen. Pabrikan ini lebih memilih memperkuat kerja sama dengan dua pabrikan besar itu.
Mitsubishi saat ini kuat di pasar Asean, seperti Indonesia dan Filipina. Tahun lalu, penjualan prinsipal ini di Indonesia mendekati 100 ribu unit.
“Kami masih mempertimbangkan beberapa kemungkinan dan belum memutuskan mengambil Keputusan,” demikian keterangan resmi perusahaan berbasis di Tokyo itu. (gbr)