Jakarta, Motoris – Negara bagian California, Amerika Serikat (AS), berniat merilis larangan penjualan mobil bensin tahun 2035. Presiden AS Joe Biden kini berjuang keras agar pemerintahan federal California menyetujui rencana itu.
Diketahui, California adalah basis partai Demokrat, tempat Biden bernaung. Dalam pilpres AS 2024, Kamala Harris menang di wilayah ini, kendati secara total kalah oleh Donald Trump.
Berdasarkan laporan insideevs.com, dikutip Minggu (16/12/2024), Biden berencana meninggalkan warisan berupa kebijakan penanganan perubahan iklim bagi AS sebelum meninggalkan Gedung Putih, Januari 2025. Contohnya, kebijakan melarang penjualan mobil bensin.
“Biden sudah memberi lampu hijau kepada California untuk menghajar mobil bensin tahun 2035. Kebijakan ini ditargetkan difinalisasi minggu ini,” kata dua sumber kepada Washington Post yang selanjutnya ditulis oleh insideevs.
Laporan itu menyebutkan, sektor transaksi menyumbangkan gas rumah kaca terbesar di AS. Dari jumlah itu, sbeanyak 50% disumbangkan oleh mobil penumpang.
Selain memicu pemanasan global, mobil bensin dan diesel dianggap mengeluarkan material berbahaya, seperti nitrogen dioksida, karbon monoksida, yang bisa menyebabkan penyakit paru-paru, asma, dan sakit pernapasan. Risiko kesehatan dari emisi kendaraan sudah dipaparkan dalam banyak riset dan laporan.
Sementara itu, Trump kemungkinan mencabut rencana California membunuh mobil bensin. Tetapi, rencana ini akan menghadapi tantangan hukum.
Secara historis, polusi udara di California tertinggi di AS. Dalam mengatasi ini, dirilis UU Udara Bersih tahun 1970 yang memungkinan Badan Perlindungan Lingkungan AS menetapkan standar emisi kendaraan.
Sekarang, negara bagian itu adalah pasar terbesar EV di AS. Selain California, beberapa negara bagian AS juga berniat mempetimatikan mobil bensin, seperti Washington, Colorado, dan New York. (gbr)