Jakarta, Motoris – Nissan sekarat dan umur diprediksi tinggal 12-14 bulan lagi. Nissan butuh penyelamatan berupa uang tunai untuk melanjutkan operasional.
“Kami punya waktu 12 hingga 14 bulan ke depan untuk selamat. Ini akan susah dan kami membutuhkan duit dari bisnis di Jepang dan Amerika Serikat (AS),” ujar pejabat senior Nissan dilansir The Financial Times (FT), seperti dikutip dari dailymail.co.uk, Selasa (3/12/2024).
Daily Mail mencatat, bisnis Nissan tahun ini sangat berat. Penjualan global merek Jepang ini turun 3,8% menjadi 1,59 juta unit pada semester I tahun fiskal 2024. Ini akibat turunnya penjualan sebesar 14% di Cina.
Hal ini tak lepas dari serangan brutal para pemain lokal di Cina. Selain itu, Nissan gagal membaca tren mobil di AS, di mana mobil hybrid dan PHEV laku keras. Sampai sekarang, Nissan tidak punya PHEV di AS, berbeda dengan pemain Jepang lain, seperti Toyota dan Honda.
Kabarnya, Renault berencana menjual saham Nissan di tengah kondisi sulit ini. Artinya, Nissan perlu dukungan dana tunai dari pemerintahan Jepang atau AS dalam setahun ke depan agar bisa bertahan hidup.
Ada kabar Honda bisa membeli saham Nissan demi menyelamatkan pabrikan itu. Namun, sumber FT menyebut ini adalah opsi terakhir.
Sebelumnya, pada November 2024, Nissan mengumumkan akan memecat 9.000 karyawan dan memangkas kapasitas pabrik manufaktur hingga 20% untuk memangkas biaya hingga US$ 2,6 miliar, seiring amblesnya penjualan di Cina dan AS, dua pasar mobil terbesar dunia. (gbr)