Jakarta, Motoris – Persaingan antara mobil hybrid dan mobil listrik baterai (BEV) makin keras. Astra punya skenario untuk menjegal BEV.
”Astra percaya, kehadiran MPV hybrid tujuh penumpang dengan harga Rp 300 jutaan akan meningkatkan adopsi kendaraan hybrid,” tulis Macquarie dalam laporan riset tentang PT Astra International Tbk (ASII), dikutip Rabu (13/11/2024).
Macquarie tidak menyebut model hybrid yang bakal dirilis Astra. Namun, kemungkinan besar Avanza/Veloz hybrid.
Sepanjang 2024, penjualan BEV memang melaju kencang, dengan pertumbuhan jauh di atas hybrid. Ini didorong masuknya sejumlah pemain baru asal Cina, terutama BYD. BEV juga makin terjangkau lantaran rezim menggerojokkan insentif masif ke mobil ini.
Selama Januari-September 2024, penjualan BEV mencapai 27.549 unit, naik 170,2%. Sementara itu, pertumbuhan penjualan mobil hybrid alias bahasa formalnya hybrid electric vehicle (HEV) hanya 19% menjadi 40.700 unit.
Di sisi lain, Astra, masih mengacu riset Macquarie, memprediksi penjualan mobil 2024 berkisar 850-875 ribu unit vs Macquarie 875 ribu unit. Gaikindo sudah menurunkan target penjualan mobil menjadi 850 ribu unit dari tadinya 1 jutaan unit.
Oktober 2024, penjualan mobil secara wholesales mencapai 77.191 unit, naik 6,2%secara bulanan dan turun 3,9% secara tahunan. Per Oktober lalu, wholesales mencapai 710.406 unit, sedangkan ritel 730.637 unit.
Astra melihat ada pemulihan di penjualan fleet Toyota dalam beberapa bulan terakhir. Pangsa pasar Astra stabil di level 56% Oktober lalu, setelah BYD masuk. Manufaktur BEV Cina itu meraih pangsa pasar 3,2%.
Macquarie memprediksi penjualan mobil tumbuh 10% tahun depan. Broker ini melihat potensi rerating saham ASII, yang kini diberi rekomendasi outperform dengan target harga Rp 5.750.