Jakarta, Motoris – Laba bersih PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) terjun bebas, tepatnya 79% menjadi Rp 81,5 miliar per September 2024, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 385 miliar. Hal ini disebakan oleh peningkatan sejumlah beban keuangan.
Dalam laporan keuangan Indomobil di laman BEI, dikutip Minggu (3/11/2024), disebutkan, pendapatan perseroan sebenarnya hanya turun sedikit menjadi Rp 21,7 triliun dari Rp 21,9 triliun. Beban pokok pendapatan juga terkendali Rp 17,3 triliun, sehingga laba kotor masih gemuk, Rp 4,3 triliun.
Namin, beban penjualan naik menjadi Rp 1,48 triliun dari Rp 1,38 triliun. Beban keuangan naik dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 1,8 triliun.
Bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi merosot dari Rp 216 miliar menjadi Rp 139 miliar. Akibatnya, laba sebelum pajak final dan beban pajak penghasilan turun menjadi Rp 441 miliar dari Rp 799 miliar.
Kas dari aktivitas operasi Rp 713 miliar, membaik dari minus Rp 1,1 triliun. Kas dan setara kas naik menjadi Rp 5,4 triliun dari Rp 3,3 triliun.
Aset perserpan mencapai Rp 67,9 triliun, naik dari Rp 62,9 triliun, terdiri atas ekuitas Rp 15,4 triliun dan liabilitas Rp 52,5 triliun.
Grup Indomobil bergerak dalam bidang perakitan dan distribusi kendaraan bermotor roda empat, bus dan truk, serta alat berat dengan merek Suzuki, Nissan, Jaguar, Land Rover, Volvo, Volkswagen (VW), Audi, Kia, Hino, Renault, Manitou, GEHL, Kalmar, John Deere, Foton, SDLG, Citroen, Aion, Mercedes Benz dan Maxus serta produk pelengkap dengan merek Hiab, Mantsinen, Morooka, John Deere Power Systems, Volvo Penta, Bandit, dan Lovol serta kendaraan bermotor roda dua beserta suku cadangnya dengan merek Suzuki, Harley-Davidson, dan Yadea.
Perseroan juga menggarap perbengkelan, jasa keuangan, pembiayaan konsumen, jasa penyewaan, jasa kontraktor, jasa logistik dan jual beli kendaraan bekas. (gbr)
Discussion about this post