Jakarta, Motoris – Uni Eropa (UE) resmi menetapkan tambahan tarif bea masuk (BM) impor mobil listrik baterai (BEV) asal Cina hingga maksimal 36,3% dari tadinya 10%. Ini terjadi setelah anggota UE menggelar voting terkait kebijakan tersebut.
“Komisi Eropa sepakat menetapkan tarif definitif bea masuk imbalan (countervailing duty) BEV asal Cina, karena telah mendapat dukungan dari mayoritas anggota. Ini merupakan tindakan lanjutan dari hasil investigasi komisi antisubsidi UE,” tulis Komisi UE dalam keterangan resmi dikutip dari carmagazine.co.uk, Senin (7/10/2024).
Dalam dunia perdagangan global, BM imbalan adalah tambahan BM yang dikenakan untuk mengimbangi efek dari subsidi yang diberikan oleh suatu negara pengekspor. Dalam kasus ini, negara yang dimaksud adalah Cina.
Pararel dengan keputusan itu, UE dan Cina menjajaki solusi alternatif memadai yang sesuai ketentuan WTO. Ini diharapkan bisa mengatasi masalah subsidi yang merugikan pemain Eropa.
Laporan dari The Guardian, 10 anggota UE mendukung tambahan tarif impor BEV Cina, sedangkan lima menentang, termasuk Jerman, dan 12 abstain, termasuk Spanyol dan Swedia.
Kebijakan ini berawal dari pengumuman penyelidikan antisubsidi BEV yang datang dari Cina oleh Presiden Komisi UE Ursula Von Der Leyen pada 2023. Kala itu, dia menyebut pasar mobil dunia dibanjiri oleh barang Cina yang murah, diduga akibat masifnya subsidi yang diberikan pemerintah. Mobil Cina telah mendistorsi pasar UE.
Lalu, Komisi UE memulai penyelidikan antisubsidi selama beberapa bulan. Temuan komisi ini kemudian diungkap pada Juni 2024. Isinya, BEV Cina diuntungkan oleh subsidi yang tidak adil dari Beijing, sehingga menyebabkan ancaman injury pemain BEV Eropa. Ada tiga pemain yang dihajar tambahan tarif, yakni BYD, Geely, dan SAIC.
Besarannya bervariasi. Tarif BM impor BYD asal Cina mencapai 17%, Geely 19,3%, dan SAIC 36,3%. Menariknya, tarif BM impor Tesla asal Cina di UE malah dipangkas dari 20,8% menjadi 9%. Secara umum, tarif BM impor EV Cina di UE dinaikkan menjadi 21,3% dari 20,8%. Perusahaan yang tidak kooperatif kena tarif BM impor 36,3%. (gbr)
Discussion about this post