Jakarta, Motoris – Raksasa Jerman, Volkswagen (VW), babak belur dihajar mobil listrik (EV) murah Cina, terutama BYD. Akhirnya, VW dikabarkan berniat tutup satu pabrik di Cina.
Selam aini, Cina adalah pasar terbesar VW. Tetapi, kompetisi makin keras setelah demam EV melanda Cina. Agustus lalu, penjualan EV di Cina, terdiri atas BEV dan PHEV, menembus 1 juta unit, naik 43%. Sementara itu, penjualan VW, termasuk submerek Skoda di Cina terus terkikis.
Electrek mengutip laporan Bloomberg menulis, VW dan mitranya SAIC Bersiap menutup pabrik di Nanjing Cina. Kata sumber, hal itu akan dieksekusi awal 2025.
Pabrik ini memproduksi VW Passat dan Skoda berkapasitas produksi 360 ribu unit setahun. Saat ini, VW sudah menghentikan produksi produksi di satu pabrik, sedangkan satu lagi produksinya lambat, sehingga kemungkinan ditutup.
Tahun lalu, produksi VW di Cina 25% di bawah realisasi sebelum pandemi Covid-19. Adapun pemain lokal pesta pora karena merilis EV murah, beda Nasib dengan pemain asing yang menjual mobil bensin.
Skoda, merek di bawah VW, terpukul betul oleh EV, karena penjualannya terus merosot. Produksi di pabrik Ningbo yang menghasilkan Skoda sudah dihentikan dan bisa saja ditutup.
VW tidak hanya berjuang keras di Cina. Bahkan, di negaranya sendiri, untuk kali pertama dalam 87 tahun, VW mempertimbangkan penutupan pabrik.
“Masalah sekarang adalah kelebihan kapasitas produksi mobil di Eropa, karena warga mengurangi pembelian,” ujar CFO VW Arno Antilitz. (gbr)
Discussion about this post