Jakarta, Motoris – Grup Astra menyadari ada peningkatan persaingan di pasar mobil domestik, terutama di segmen mobil listrik baterai (BEV). Akan tetapi, bagi Astra mobil hybrid masih di posisi terbaik di Indonesia alias sweet spot.
Berdasarkan riset CLSA setelah menghadiri earning call Astra, muncul banyak pertanyaan ke Astra terkakait keberhasilan BYD meraih 2.400 unit pesanan selama GIIAS 2024. Dari jumlah itu, sebanyak 70% berasal dari BEV MPV M6 yang punya harga kompetitif.
“Astra percaya hybrid masih ada di sweet spot. Sejauh ini, kesiapan infrastruktur masih menjadi tantangan utama untuk menaikkan adopsi BEV,” tulis CLSA, dikutip Minggu (15/9/2024).
Meski begitu, Astra mempertahankan rencana untuk menjual lebih banyak BEV ke depan sambil terus membangun infrastruktur pengecesan. Astra juga berniat merilis mobil hybrid dengan segmen pasar lebih besar. CLSA menyebut model itu kemungkinan Avanza hybrid yang sering disebut belakangan ini.
Sebelumnya, penjualan mobil Grup Astra turun saat para pesaing naik pada Agustus 2024. Pangsa pasar pun turun dalam dari 59% pada Juli menjadi 55% pada Agustus 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil Astra mencapai 42.195 unit di Agustus lalu, turun dari bulan sebelumnya sebanyak 43.777 unit. Semua merek mobil yang ditangani Astra mencetak penurunan penjualan secara bulanan (mtm).
Perinciannya, penjualan Toyota turun dari 27.310 unit menjadi 26.183 unit, Daihatsu dari 13.910 unit menjadi 13.829 unit, sedangkan Isuzu dari 2.371 unit menjadi 2.002 unit. Dagangan UD Trucks juga terkikis dari 186 unit menjadi 181 unit. (gbr)
Discussion about this post