Jakarta, Motoris – Hilal peluncuran Toyota Avanza hybrid mulai terlihat, sedangkan proyek mobil listrik baterai (BEV) Grup Astra belum jelas. Sejauh ini, Astra masih berdiskusi dengan Toyota soal kemungkinan memproduksi BEV di Indonesia agar dapat tarif bea masuk (BM) impor CBU 0%, seperti halnya para pemain Cina.
Satu hal yang pasti, Astra akan terus melanjutkan investasi di ekosistem BEV, BEV, dan hybrid. Ini akan terus dilakukan di semua kota, termasuk kota besar, yang memang masih perlu ditingkatkan.
Dari sisi stasiun pengecasan baterai, Astra mempertegas komitmen bahwa fasilitas itu akan siap ketiga Toyota merilis BEV di Indonesia. Saat ini, Astra memang sudah menjual BEV, yakni Toyota BZ4X dan Lexus UX300e. Akan tetapi, kita tahu semua, harga barang ini di atas Rp 1 miliar, jauh melampaui daya beli sebagian besar rakyat terhadap mobil, yang berkisar Rp 300-400 juta.
Kira-kira begitu hasil diskusi CLSA dengan Direktur Grup Astra Henry Tanoto yang diungkap dalam laporan riset broker itu, dikutip Minggu (7/7/2024). Astra adalah pemegang 50% saham PT Toyota Astra Motor (TAM) dan saham minoritas PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Belum lama ini, Innova BEV sudah dipakai di sebuah hotel di Bali. Namun, belum jelas apakah barang ini akan diproduksi TMMIN.
Di luar itu, sempat muncul kabar kehadiran Avanza BEV. Tetapi, ini isu sensitif, sehingga jarang diungkap oleh bos-bos Toyota. Info saja, Henry Tanoto juga merupakan wakil presiden direktur TAM.
CLSA mencatat, Astra akan melepas beberapa model baru, baik itu ICE, hybrid, dan BEV. Rencana in tak akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi. Sebagai contoh, Toyota Raize dan Daihatsu Rocky dilepas saat pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia.
“Astra tidak membantah kabar peluncuran Avanza hybrid,” tulis CLSA.
Discussion about this post