Jakarta, Motoris – Seperti halnya Ford, Kia bakal merilis lebih banyak mobil hybrid hingga beberapa tahun ke depan, seiring anjloknya penjualan mobil listrik baterai (BEV). Apalagi, BEV murah Cina makin banyak menggempur pasar dunia.
Tahun ini, berdasarkan laporan electrek.co, pabrikan Korea Selatan (Korsel) untuk akan merilis BEV dengan harga lebih murah dan mobil hybrid. Intinya, setelah penjualan global turun 2%, Kia mulai berpikir untuk Menyusun kembali rencana bisnis jangka menengah.
“Kami merespons perkembangan terbaru di dunia otomotif dengan efektif,” ujar presiden Kia Song Ho-Sung.
Kia, kata dia, memprediksi penjualan BEV melambat mulai tahun ini hingga 2026, seiring jebloknya kondisi ekonomi dunia dan subsidi. Seiring dengan itu, aksi melepas hybrid dimulai tahun lalu melalui Carnival HEV. Prinsipal ini akan merilis enam hybrid di jajaran produknya tahun ini, lalu delapan pada 2026, dan sembilan pada 2028.
Kia menargetkan penjualah hybrid berkontribusi 12% terhadap total global atau sekitar 372 ribu unit. Lalu, pada 2028, porsi hybrid ditargetkan naik menjadi 19% atau 800 ribu unit.
Akan tetapi, Kia tidak akan mengabaikan BEV. Namun, strateginya berubah menjadi peluncuran BEV murah di enam pasar utama, antara lain Amerika Utara, Korsel, dan Eropa. Modelnya adalah EV2, EV3, EV4, dan EV5.
Tahun ini, penjualan BEV murah KIA ditargetkan 131 ribu unit, 2025 sebanyak 263 ribu unit. 2026 587 ribu unit. Kia sudah menjual EV5 di Cina dengan harga US$ 20 ribu atau Rp 300 jutaan. Tetapi, begitu masuk negara lain, harganya dipastikan membubung. (gbr)
Discussion about this post