Jakarta, Motoris – Dalam tiga tahun ke depan, harga mobil listrik baterai (BEV) bakal lebih murah dari mobil bermesin pembakaran internal (ICE) penenggak bensin atau solar. Namun, pada waktu yang sama, banyak pemain BEV diramal bangkrut.
Hal itu diungkapkan perusahaan riset Gartner. Pada 2027, Gartner memprediksi 15% perusahaan mobil listrik (EV) yang berdiri dalam satu dekade terakhir bangkrut.
“Tetapi, ini bukan berarti industri EV hancur,” kata Pedro Pacheco, VP of research Gartner, dikutip dari electrec, Jumat (8/3/2024).
Pedro menilai, hal itu merupakan fase baru bagi industri EV, di mana pabrikan dengan produk dan servis baik yang akan bertahan. Dalam beberapa tahun terakhir, 18 perusahaan rintisan EV yang telah menarik banyak investasi sekarang kesulitan uang, termasuk Lordstown Motors and Proterra.
Gartner memprediksi pemain BEV besar akan berupaya mempertahankan status quo dengan menyodorkan inovasi dan biaya produksi murah. Caranya dengan membuat arsitektur terpusat atau menggunakan gigacastings untuk menekan biaya manufaktur.
Gartner menggarisbawahi, harga BEV pada 2027 memang bakal lebih murah dari ICE. Namun, biaya perbaikan jika terjadi kecelakaan akan naik 30%. Itu artinya, BEV yang rusak kemungkinan tidak akan dipakai lagi, karena biaya perbaikan kelewat mahal. Kenaikan biaya perbaikan, demikian Gartner, otomatis bakal mengerek biaya asuransi.
“Dengan demikian, penurunan harga jual bisa menjadi bumerang jika biaya perbaikan BEV turut naik,” tulis Gartner.
Gartner memprediksi penjualan EV tahun ini mencapai 18,4 juta unit dan tahun depan 20,6 juta unit. Tetapi, mood para pemain kini berubah dari mode berburu emas menjadi siapa yang kuat dia yang akan bertahan. (gbr)
Discussion about this post