Jakarta, Motoris – Toyota memberikan respons santai terhadap manuver pabrikan Cina menggempur pasar mobil listrik baterai (BEV) Indonesia. Hingga kini, Toyota belum memastikan kapan akan mulai memproduksi BEV.
“Kami masih menunggu petunjuk teknis insentif mobil listrik. Belum ada pergerakan ke arah sana,” kata Nandi Julyanto, presiden direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), di Jakarta, Rabu (11/1/2024).
Sejauh ini, Toyota hanya menjual satu model BEV di Indonesia, yakni BZ4X, di luar merek Lexus.
Diketahui, pemerintah memberikan insentif kepada BEV impor berupa tarif tarif bea masuk (BM) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) 0%. Ini diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 79 Tahun 2023, yang diturunkan dalam Peraturan Menteri Investasi (Permeninves) No. 6 Tahun 2023.
Dalam Pasal 2 ayat (1), disebut bahwa produsen otomotif berkesempatan untuk memperoleh insentif pembebasan bea masuk dan PPnBM ditanggung pemerintah atas impor CBU mobil listrik dalam jumlah tertentu. Insentif tersebut diberikan kepada produsen yang berkomitmen akan maupun sudah berinvestasi membangun pabrik mobil listrik di Indonesia. Insentif ini juga berlaku bagi produsen mobil konvensional yang hendak melakukan alih produksi menjadi mobil listrik.
Jangka waktu pemberian insentif bebas bea masuk dan PPnBM ini berlaku sampai akhir Desember 2025.
Produsen yang mendapat insentif wajib memenuhi komitmen untuk memproduksi mobil listrik di Indonesia dengan jumlah dan spesifikasi yang sama dengan impor mobil listrik yang direalisasikan dengan ketentuan siap berproduksi pada 31 Desember 2026, diproduksi paling lambat akhir 2027, dan harus memenuhi target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
Hari ini, BYD akan mengajak semua media untuk menjajal langsung mobil sekaligus memberikan paparan mengenai strategi bisnis di Indonesia. (gbr)
Discussion about this post