Jakarta, Motoris – JP Morgan mencemaskan kehadiran BYD di Indonesia yang bisa membuat Toyota terancam. Hal ini sudah terjadi di Thailand, basis produksi BYD di Asean.
Di Thailand, BYD telah menguasai 50% pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada Oktober 2023. BYD menyumbangkan 12% penjualan mobil di Thailand.
“Ini tak lepas dari suksesnya penjualan BEV Dolphin pada Agustus lalu,” tulis JP Morgan dalam catatan harian yang dilihat Motoris, Sabtu (2/12/2023).
Sebaliknya, penjualan Toyota di Thailand merosot 18% pada Oktober 2023, sedangkan BYD berhasil menguasai 7% pangsa pasar. Wajar jika posisi Toyota Indonesia terancam, jika mengacu kejadian di Thailand.
JP Morgan mencatat, penetrasi EV di Thailand pada Oktober 2023 melambung menjadi 24%, seiring masifnya subsidi yang diberikan pemerintah setempat. Adapun sampai Oktober 2023 (year to date/YTD), penetrasi EV mencapai 10% dari tadinya low single digit pada 2023.
Semua ini, tulis JP Morgan, berkat masuknya BYD, pemain EV terbesar dunia asal Tiongkok. Cerita yang sama bisa terjadi di Indonesia jika BYD menjual BEV dengan harga US$ 25-40 ribu atau Rp 375 juta hingga Rp 600 jutaan.
BYD dikabarkan masuk Indonesia tahun depan. Sejauh ini, belum terbaca BYD membuat pabrik di Indonesia, mengingat perusahaan itu tengah membangun fasilitas serupa di Thailand. (gbr)
Discussion about this post