Jakarta, Motoris – Nggak nyangka, ternyata ada andil pemasok Hyundai dalam produksi Toyota Yaris Cross, yang meluncur dengan varian mesin bensin dan hybrid. Yup, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), pemasok komponen Hyundai, ternyata menggarap proyek tooling D03B, nama proyek Yaris Cross, yang diproduksi Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Berdasarkan laporan keuangan Dharma Group, sebutan Dharma Polimetal, per Juni 2023, perseroan dan TMMIN sepakat bekerjasama dalam proyek tooling D03B. Proyek ini mulai dijalankan bulan Februari 2022 dan mulai diproduksi Juli 2023, berdasarkan surat persiapan tooling No. 0636/E/IX/TMMINPuD/2021 tanggal 7 Oktober 2021.
Jauh sebelum itu, berdasarkan perjanjian kerja sama No. 135/TMMIN-DCCP/PJ-SPA/VI/2018, TMMIN setuju memesan kepada dan membeli cable sub-assy, luggage door lock control, dan komponen lainnya sebagaimana yang ditentukan oleh TMMIN ke Dharma Polimetal. Selanjutnya, produk itu akan digunakan sebagai komponen OEM dan suku cadang servis sebagaimana yang ditetapkan dan dijelaskan dalam purchase order. PT Dharma Controcalble Indonesia (DCI), anak usaha Dharma Polimetal, setuju memasok komponen suku cadang servis kepada TMMIN selama jangka waktu 15 tahun setelah tanggal run out.
Merujuk laporan keuangan Dharma Group, per Juni 2023, TMMIN sudah membayar uang muka Rp 112 miliar. Namun, tidak disebutkan apakah duit itu untuk keperluan produksi komponen D03B.
Sementara itu, kerja sama Dharma Polimetal dan Hyundai tercantum dalam perjanjian pemasokan suku cadang yang diteken 19 Mei 2020 antara PT Hyundai Motor Manufacturing dan perseroan. Hyundai Manufacturing sepakat untuk membeli dan menerima secara berkala suku cadang dari perseroan sesuai dengan spesifikasi dan kualitas merek dagang milik Hyundai.
Di sisi lain, Dharma Polimetal adalah rising star di Bursa Efek Indonesia (BEI). Soalnya, saham perseroan berkode DRMA melesat tajam sepanjang 2023, sebesar 182% ke level Rp 1.650, ditopang lonjakan kinerja keuangan. Market cap perseroan mencapai Rp 7,7 triliun.
Per Juni 2023, perseroan mencetak pendapatan Rp 2,7 triliun, naik dari periode sama tahun lalu Rp 1,59 triliun. Laba bersih, ini yang gila, naik dari Rp 143 miliar menjadi Rp 345 miliar. (gbr)
Discussion about this post