Jakarta, Motoris – Setelah Tesla mengumumkan rencana membangun pabrik di India, BYD, pabrikan mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) nomor dua dunia, juga berniat melakukan hal yang sama. BYD, yang berbasis di Cina berencana menghabiskan US$ 1 miliar untuk mengeksekusi rencana itu.
Adapun Indonesia, yang sangat berharap dua pabrikan itu bisa berinvestasi di sini hanya bisa berharap. Ya, semoga ke depan harapan itu menjadi kenyataan.
Dilansir dari Clean Technica, Minggu (16/7/2023), Tesla berniat memproduksi BEV di bawah US$ 25 ribu di India. Ini sangat dimungkinkan karena populasi penduduk India terbesar di dunia dan pasar mobilnya menduduki posisi keempat.
Apalagi, belum lama ini India menemukan cadangan lithium yang bisa menjadikan negara itu pemain penting di revolusi mobil colokan listrik alias electric vehicle (EV), yang terdiri atas PHEV dan BEV. Lithium adalah material penting katoda baterai EV.
Tak lama berselang, BYD disebut telah memasukkan proposal investasi US$ 1 miliar untuk membangun pabrik EV dan baterainya. Dalam rencana itu, BYD akan menggaet perusahaan lokal Megha Engineering and Infrastructures.
Saat ini, BYD telah eksis di India dan menjual SUV Atto 3 dan sedan e6 ke segmen perusahaan. BYD berniat menjual sedan mewah Seal akhir 2023. “Dalam jangka panjang, BYD berniat memproduksi sejumlah EV di India, mulai dari hatchback sampai hingga mobil mewah,” kata beberap sumber kepada Reuters.
Kapasitas produksi pabrik BYD di India belum diketahui. Namun, BYD kemungkinan membidik kapasitas sekitar 100 ribu per tahun dalam lima tahun ke depan. (gbr)
Discussion about this post