Jakarta, Motoris – PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJ/IMJS) tiba-tiba menjual 90% saham PT Nissan Financial Services Indonesia (NFSI), perusahaan pembiayaan mobil Nissan, ke PT Indomarco Prismatama, pemilik jaringan ritel minimarket Indomaret. Nilai transaksinya mencapai Rp 559 miliar.
Dengan demikian, IMJ, anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), meraup untung Rp 180 miliar, lantaran membeli saham perusahaan pembiayaan Nissan, NFSI, Rp 380 miliar tahun 2021. Belum jelas alasan mengapa IMJ, anak usaha PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), melepas saham leasing Nissan.
Satu hal yang pasti, penjualan Nissan terus melorot di Indonesia. Tahun lalu, penjualan Nissan hanya 2.413 unit, sedangkan per April 2023 hanya 657 unit. Padahal, tahun lalu, pasar mobil menembus 1 juta unit, sedangkan sampai April tahun ini mencapai 341 ribu unit.
Nissan telah menutup pabrik perakitan di Purwakarta, Jawa Barat, beberapa tahun silam, seiring terus merosotnya penjualan. Kini, Nissan mengambil barang dari Mitsubishi untuk model Livina.
Selepas transaksi itu, IMJ hanya menjadi pemegang saham tiga perusahaan pembiayaan, yakni PT Indomobil Finance Indonesia, PT Hino Finance Indonesia, dan PT Suzuki Finance Indonesia. Selain bisnis pembiayaan, IMJ masuk bisnis pengangkutan barang melalui empat anak usahanya, PT CSM Corporatama, PT Seino Indomobil Logistic, PT Indomobil Ekspres Truk, dan PT Indomobil Solusi Perkasa. Perseroan juga bermain di bidang jasa Pendidikan/pelatihan nonformal.
Selain IMJ, PT Tritunggal Inti Permata, perusahaan Grup Salim, sama seperti Indomobil, menjual 10% saham NFSI ke PT Gentala Bumi Loka senilai Rp 62,8 miliar.
Setelah transaksi itu, Indomaret menjadi pengendali NFSI, karena memegang 100% saham. Indomaret juga merupakan unit bisnis Grup Salim, kelompok usaha papan atas Indonesia.
“Transaksi ini tidak berdampak signifikan terhadap perseroan,” ujar Gunawan, wakil direktur utama IMJ, dalam keterbukaan informasi kepada Bursa, belum lama ini. (gbr)
Discussion about this post