Jakarta, Motoris – Penjualan mobil hybrid nyatanya masih lebih laris dibandingkan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV). Toyota selaku pemain mobil hybrid terbesar di Indonesia punya pandangan tersendiri soal ini.
Menurut Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, BEV dan hybrid sebenarnya tidak perlu dipertantangkan, karena tujuannya sama, yakni mengurangi emisi karbon. Pada prinsipnya, Toyota menyediakan rangkaian produk elektrifikasi lengkap, mulai dari hybrid hingga BEV, sesuai dengan kemampuan konsumen.
“Jadi, biarlah pasar yang menentukan mana yang lebih laris. Kalau dari kami, penjualan BEV cukup baik. Bahkan untuk BZ4X, hingga kini kami belum bisa memenuhi sepenuhnya order dari segmen pemerintah,” ujar Anton di Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Dia menambahkan, Toyota kini bergerak cepat untuk mendorong adosi kendaraan elektrifikasi. Setelah melepas Innova Zenix Hybrid rakitan lokal, Toyota akan meluncurkan satu SUV hybrid di segmen B. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan penjualan mobil hybrid di Indonesia.
Sementara itu, Bob Azam, direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), menegaskan, hybrid adalah pilihan teknologi mobil elektrifikasi. Artinya, konsumen memiliki preferensi tersendiri, apakah mau membeli hybrid, BEV, plug in hybrid electric vehicle (PHEV), sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, dia menerangkan, ada beberapa lapisan konsumen, mulai dari bawah, menengah, hingga premium, bahkan LCGC, yang semuanya perlu dilibatkan untuk mengurangi emisi. Ada juga mobil dengan bahan bakar alternatif, mulai dari B20, B30, hingga B40.
Senada dengan Anton, rangkaian teknologi itu tidak perlu dipertentangkan. Biarlah konsumen yang menentukan teknologi mana yang akan dipilih.
“Pada prinsipnya, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan, dalam konteks ini mengurangi emisi karbon,” kata Bob.
Sebelumnya, penjualan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) naik 1.249% menjadi 4.100 unit April 2023 dibandingkan bulan sama tahun lalu dan tumbuh 27% dari bulan sebelumnya. EV terlaris di Indonesia adalah Toyota Innova Zenix Hybrid, bukan Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV, dua BEV yang mendapatkan insentif PPN DTP 10% dari pemerintah.
Berdasaran catatan Trimegah Sekuritas, dikutip Sabtu (14/5/2023), penjualan Zenix Hybrid melejit 82% menjadi 1.900 unit. Ini menjadi faktor kunci melambungnya penjualan EV bulan lalu. Sejalan dengan itu, pangsa pasar EV naik menjadi 7,1% April lalu, naik dari Maret 3,2% dan Desember 2022 sebesar 2%.
Di sisi lain, mengutip catatan CGS-CIMB Sekuritas, penjualan Hyundai Ioniq 5 mencapai 716 unit April 2023, naik dari Maret 592 unit, melampaui Air EV yang hanya 450 unit. Padahal, harga Ioniq 5 jauh lebih mahal dari Air EV, di atas Rp 650 juta, sedangkan lawannya Rp 200 jutaan. (gbr)
Discussion about this post