Jakarta, Motoris – PT Mitra Pinastika Mustika Tbk (MPM/MPMX), distributor dan pemilik jaringan dealer resmi sepeda motor Honda di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur (NTT), meraih pendapatan Rp 35 miliar dari pengurusan bea balik nama (BBN) kendaraan kuartal I-2023, naik tajam dari periode sama tahun lalu Rp 20,1 miliar. Lumayanlah, dari BBN saja mendapatkan duit sebesar itu.
Berdasarkan laporan keuangan MPM kuartal I-2023, dikutip Sabtu (6/5/2023), total pendapatan MPM mencapai Rp 3,786 triliun, tumbuh dari Rp 2,8 triliun. Selain dari pendapatan BBN, MPM meraih pemasukan dari penjualan motor, mobil, dan suku cadang sebesar Rp 3,72 triliun, sedangkan asuransi Rp 65 miliar.
Biaya pokok pendapatan MPM terbesar tentunya berasal dari pembelian barang dagangan. Per Maret 2023, anak usaha Grup Saratoga ini menghabiskan dana Rp 3,7 triliun untuk membeli barang. Dari jumlah itu, sebesar Rp 3,4 triliun ditransfer ke PT Astra Honda Motor (AHM) selaku pemilik sekaligus pembuat motor Honda di Indonesia.
MPM mencetak laba usaha Rp 125 miliar selama Januari-Maret 2023, naik dari periode sama tahun lalu Rp 97 miliar. Namun, laba bersih turun menjadi Rp 131 miliar dari Rp 145 miliar.
Perseroan mencetak arus kas dari operasi negatif Rp 284 miliar dari akhir 2022 sebesar Rp 296 miliar. Kas dan setara kas mencapai Rp 1,8 triliun, turun dari Rp 2,1 triliun.
Di sisi lain, penjualan Honda besutan AHM di kuartal I-2023 melambung 51% menjadi 1,4 juta unit, berdasarkan riset Macquarie. Honda mendominasi mutlak pasar motor di Indonesia dengan pangsa 79%, naik dari 75%. (gbr)
Discussion about this post