Jakarta, Motoris – Harga Hyundai Ioniq 5 tetap mahal, kendati sudah mendapatkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 10% oleh pemerintah. Wajar saja, mengingat mobil ini masuk segmen SUV C yang harganya sudah pasti di atas Rp 400 juta untuk mesin bensin, sedangkan Ioniq 5 merupakan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV).
Berdasarkan prediksi Verdhana, dikutip Selasa (11/4/2023), harga Ioniq 5 Prime-Standard Range turun menjadi Rp 673 juta dari Rp 748 juta, seiring keluarnya insentif PPN. Adapun harga mobil ini varian Prime-Long Range turun dari Rp 789 juta menjadi Rp 710 juta, lalu Siganture-Standard Range turun dari Rp 809 juta menjadi Rp 728 juta, sedangkan Signature Long Range menjadi Rp 773 juta dari Rp 859 juta.
Sedikit spesifikasi soal Ioniq 5. Varian Standard Range mobil ini memakai baterai lithium ion 58 kWh, jarak tempuh 384 kilometer, tenaga 125 kw, dan lama pengecasan AC lima jam, sedangkan DC 46 menit.
Sementara itu, Ioniq 5 Long Range memakai baterai lithium ion 72,6 kw, jarak tempuh 451-481 km, tenaga 160 kw, dengan pengecasan AC enam jam dan DC 57 menit.
Di sisi lain, harga BEV lain, Wuling Air EV varian Long Range turun menjadi 270 juta dari Rp 300 juta, sedangkan Standard Range menjadi Rp 219 juta dari Rp 243 juta, seiring adanya insentif PPN.
Soal spek, baterai Air EV Long Range berjenis LFP, kapasitas 26,5 kWh, jarak tempuh 300 km, tenaga 30 kw, pengecasan AC 6,6 kW empat jam. Adapun Air EV Standard Range memakai baterai LFP, kapasitas 17,3 kWh, jarak tempuh 200 km, tenaga 30 jw, dan lama pengecasan 8,5 jam dengan arus AC 2 kW.
Discussion about this post