Jakarta, Motoris – Penjualan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) Wuling Air EV terjun bebas, setelah pemerintah mengumumkan rencana pemberian subsidi kendaraan bebas emisi ini. Seiring dengan itu, Wuling berani menjanjikan cash back gede, Rp 35-30 juta, kepada pembeli Air EV, jika subsidi BEV jadi dicairkan pemerintah.
Bukan hanya cash back Rp 30 juta, berdasarkan riset RHB Sekuritas, Senin (14/3/2023), Wuling kini memberikan diskon Rp 5-8 juta untuk Air EV. RHB menilai hal ini sebagai langkah berani dan perlu dilakukan Wuling.
Alasannya, tulis broker itu, penjualan Air EV Januari 2023 tinggal 35 unit dari tadinya berkisar 4.000-5.000 unit per bulan. Penyababnya, calon konsumen menantikan kejelasan subsidi BEV. Rencananya, insentif mobil listrik akan dirilis pada 20 Maret 2023 bersama dengan bus listrik. Namun, belum jelas, apakah bentuknya subsidi atau diskon pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 1%, seperti yang pernah disebutkan pemerintah.
“Dari keterangan Menperin, insentif BEV, mulai dari sepeda motor, mobil, dan bus akan diterapkan mulai 20 Maret 2023,” tulis RHB.
Sebelumnya, pemerintah akan memberikan bantuan alias subsidi Rp 7 juta per unit untuk pembelian 200 ribu sepeda motor listrik baru dan Rp 7 juta untuk konversi 50 ribu sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil ke listrik tahun 2023.
Pemerintah juga berniat memberikan bantuan ke mobil listrik dengan kuota 35.900 unit sampai desember 2023. Namun, seperti tertulis di atas, detailnya belum jelas.
Trimegah Sekuritas mencatat, stok mobil listrik Wuling Air EV diduga numpuk di dealer, karena lebarnya selisih wholesales dan ritel mobil itu. Sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023, total wholesales Air EV mencapai 17 ribu unit, sedangkan penjualan ritel hanya 12 ribu unit. (gbr)
Discussion about this post