Jakarta, Motoris – Kabar buruk datang dari PT Astra Digital Arta (ADA), perusahaan pembayaran digital Grup Astra dengan merek dagang Astra Pay. Tahun lalu, AstraPay membukukan rugi bersih Rp 88 miliar, naik dari tahun sebelumnya Rp 63,8 miliar.
Informasi AstraPay rugi Rp 88 miliar terbaca dalam laporan keuangan PT Federal International Finance (FIF), perusahaan pembiayaan sepeda motor dan multiguna Grup Astra, tahun buku 2022, dikutip Minggu (12/3/2023). FIF saat ini memegang 25% saham AstraPay, sedangkan mayoritas saham perusahaan itu dipegang PT Sedaya Multi Investama (SMI) alias Astra Financial.
Merujuk kepemilikan saham sebesar 25%, FIF menanggung rugi Rp 22 miliar dari investasi di AstraPay. Adapun nilai investasi FIF di perusahaan itu mencapai Rp 78 miliar, naik dari tahun 2021 sebesar Rp 25 miliar.
Kenaikan itu disebabkan FIF menambah modal Astra Pay Rp 75 miliar pada Februari 2022. Namun, tidak ada perubahan kepemilikan saham di AstraPay. Lazimnya, ini terjadi karena pemegang saham lain juga menyetorkan modal sesuai porsi kepemilikan saham.
Meski boncos di AstraPay, tahun lalu, FIF mencetak kinerja gemilang. Pendapatan perseroan mencapai Rp 8,9 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 8,8 triliun. Laba bersih FIF melambung menjadi Rp 3,1 triliun dari Rp 2,4 triliun.
Pada 2022, piutang pembiayaan konsumen FIF mencapai Rp 31,2 triliun, naik dari Rp 30,2 triliun. Jumlah aset FIF mencapai Rp 34,5 triliun, naik dari Rp 32,6 triliun. (gbr)
Discussion about this post