Jakarta, Motoris – Penjualan mobil listrik diprediksi paling banter hanya 200 ribu unit tahun 2030. Jumlah ini jauh di bawah target produksi mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) pemerintah sebanyak 400 ribu unit tahun 2025, 600 ribu unit tahun 2030, dan 1 juta unit tahun 2035.
Patut dicatat, penjualan 200 ribu unit itu bukan hanya mobil listrik berbasis baterai, melainkan termasuk mobil elektrifikasi (xEV) lain, seperty hybrid electric vehicle (HEV) dan plug in hybrid electric vehicle (PHEV). Artinya, penjualan mobil listrik murni tahun 2030 bisa di bawah 200 ribu unit, mengingat HEV masih mendominasi pasar mobil elektrifikasi nasional.
Hal itu ditegaskan peneliti LPEM Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Riyanto dalam workshop bertajuk “Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit” yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di Jakarta, Kamis (24/2/2023).
Menurut dia, peningkatan adopsi BEV bukan semata soal penurunan harga jual. Sebab, ternyata, semakin ke sini, calon konsumen malah menunggu sempurnanya ekosistem BEV di Indonesia, terutama soal pengecasan.
“Calon konsumen sekarang mikirnya adalah BEV ini ngecasnya di mana, bukan lagi soal harga jual. Tentunya, pembangunan ekosistem BEV memerlukan waktu,” kata dia.
Dia mencatat, tahun 2021, porsi penjualan xEV hanya 0,66% terhadap total pasar. Namun, tahun lalu, porsinya sudah sekitar 2% dari total pasar 1 juta unit.
Meski penjualan xEV naik tajam, dia menilai, tetap saja target produksi BEV yang tercantum dalam Permenperin 6 Tahun 2022 sulit direalisasikan, dengan segala macam jurus insentif pemerintah. Sebagai contoh, subsidi BEV Rp 80 juta yang diusulkan pemerintah kemungkinan mendapatkan penolakan dari parlemen.
Benar saja. Belum lama ini, pemerintah mengusulkan perubahan formula insentif BEV dari tadinya subsidi Rp 80 juta menjadi penurunan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 1% dari tadinya 11%. Kabarnya, insentif ini akan meluncur Maret 2023 alias bulan depan.
Di sudut lain, JP Morgan menulis, permintaan BEV di Indonesia ambruk pada Januari 2023. Di bulan ini, penjualan dua BEV, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV hanya 300 unit, jauh sekali di bawah total pasar ritel 94 ribu unit. (gbr)
Discussion about this post