Jakarta, Motoris – JP Morgan mengeluarkan daftar pemain alias perusahaan di rantai pasok mobil listrik berbasis baterai (BEV), mulai dari bijih nikel, sel baterai, hingga pemanufaktur. Anehhnya, tak ada nama perusahaan Jepang di daftar itu.
Kita langsung saja baca nama-namanya. Di hulu, alias pemilik tambang nikel ada empat nama besar yang bermain. Semuanya perusahaan terbuka. Mereka adalah PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Harum Energy Tbk (HRUM).
Kemudian, di nikel dan kobal sulfat, bahan baku katoda sel baterai BEV ada Antam, Merdeka Copper, Huayou, CNGR, dan Lygend. Sementara itu, di alumina ada Bintan Alumina, sedangkan di aluminium ada Inalum dan PT Adaro Minerals Tbk (ADMR).
Prekursor katoda dikerjakan LG Group, sedangkan anoda masih dalam tahap diskusi. Namun, Motoris sudah pernah menulis, ada BTR asal Cina di sektor itu.
Selanjutnya, sel LG Group memproduksi sel baterai dan battery pack yang akan dipasang di bodi BEV. Lalu, Hyundai bertindak sebagai pemanufaktur BEV. Adapun stasiun pengecasan disediakan PLN.
“Indonesia berniat menjadi hub mobil elektrifikasi (EV) di Asia. Kami melihat kemajuan yang signifikan di rantai pasok EV di Indonesia,” tulis broker global itu, dikutip Jumat (16/12/2022). (gbr)
Discussion about this post