Jakarta, Motoris – Hyundai mulai ngos-ngosan mengejar kedigdayaan Toyota. Yup, hal itu terlihat pada realisasi penjualan Hyundai Oktober 2022 yang turun 31,6% secara bulanan menjadi 3.505 unit, namun masih naik 904% secara tahunan karena dasar penghitungan yang rendah.
Sebaliknya, penjualan Toyota masih stabil saja, kendati sudah digempur oleh para musuh, entah itu lama maupun baru model Hyundai. Oktober lalu, penjualan Toyota anteng di level 33 ribuan.
Kembali ke Hyundai, RHB Sekuritas mencatat, penjualan Hyundai turun dua bulan setelah peluncuran MPV Stargazer, yang disebut sebagai calon Avanza-Veloz killer, di ajang GIIAS 2022, Agustus silam.
Stargazer bukan yang pertama mendapat julukan itu, melainkan yang kesekian kali, setelah Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, dan Mitsubishi Xpander. Faktanya, Avanza-Veloz masih kuat, sedangkan yang berniat membunuh kian tertinggal, bahkan ada yang ditembak mati.
“Kami melihat koreksi penjualan Hyundai disebabkan normalisasi dan manajemen stok model baru,” tulis RHB dalam laporan riset, Selasa (15/11/2022).
Per Oktober 2022, penjualan Hyundai naik 1.007% menjadi 27.876 unit, mengungguli Wuling sebanyak 21.545 unit. Pangsa pasar Hyundai mencapai 3,3%, naik dari periode sama tahun lalu 0,4%.
Diketahui, Hyundai berniat menjadi game changer di industri mobil Indonesia. Pabrikan mobil nomor tiga dunia ini adalah pionir di pasar mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV), dengan melepas Ioniq dan Kona EV, tahun lalu. Kona dan Ioniq EV adalah BEV pertama yang dijual agen pemegang merek (APM) di Indonesia.
Lalu, Hyundai melepas SUV Creta dan berlanjut ke Stargazer. Awalnya, Stargazer terlihat menjanjikan, lantaran mendulang banyak SPK di GIIAS 2022. Pada Agustus 2022, penjualan Hyundai juga melejit menjadi 5.700 unit.
Namun, selepas itu, penjualan merosot menjadi 5.126 unit pada September 2022 dan lebih buruk lagi pada Oktober, sebanyak 3.505 unit. Apakah ini pertanda bulan madu Stargazer habis??? Kita tunggu saja nanti. Salam motorisasi. (gbr)
Discussion about this post