Jakarta, Motoris – Pemerintah berencana memberikan subsidi pembelian kendaraan listrik, entah itu motor maupun mobil listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) mulai 2023 untuk mengejar target penjualan 2025 sebanyak 2,5 juta unit, terdiri atas BEV 400 ribu unit dan sisanya sepeda motor. Pertanyaannya, pemerintah berani kasih subsidi berapa duit untuk BEV?
Jawabannya belum ada. Namun, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan, pemerintah memutuskan untuk melakukan cara cepat menggeber penjualan BEV dan motor listrik, dengan merilis aturan baru tentang subsidi. Aturan ini akan menjadi game changer di industri otomotif Indonesia
“Ada yang bertanya mengapa Indonesia begitu ambisius di kendaraan listrik? Mungkin dia tidak punya pengalaman dengan polusi udara yang dipicu kendaraan bermesin pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE), seperti Indonesia,” kata dia, dilansir Bloomberg, Senin (10/10/2022).
Berdasakan data IQAir, Jakarta berada di posisi ke-17 kota dengan tingkat polusi tinggi dunia.
Pemerintah, kata Menhub, juga mempertimbangkan subsidi konversi mesin ICE ke powertrain listrik. Rencana ini dilakukan dengan sangat hati-hati, karena akan memicu peralihan besar di industri otomotif yang banyak menyerap tenaga kerja.
Menhub menyatakan, pemerintah kini mendekati pemain BEV top dunia, seperti Hyundai dan BYD untuk membangun ekosistem di Indonesia. Awal 2022, pemerintah meminta semua kantor pemerintahan menggunakan kendaraan listrik dan memerintahkan PLN untuk menambah jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
Dalam lima tahun ke depan, Menhub menyatakan, semua kendaraan umum akan memakai powertrain listrik. Adapun saat ini, jumlah kendaraan listrik di Indonesia mencapai 28.188 unit, terdiri atas motor 22.942 unit dan mobil 4.904 unit, sedangkan sisanya bus, kendaraan berat, dan kendaraan roda tiga.
Budi menilai, motor listrik akan memimpin pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia, karena harganya sudah ada yang setara dengan motor ICE. Namun, ini belum terjadi di mobil, terutama untuk segmen tergemuk MPV dan SUV. Pada titik ini, muncul wacana subsidi BEV. (gbr)
Discussion about this post