Jakarta, Motoris – NASA “turun ke bumi” dengan menyiapkan teknolgi pengecasan mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) super cepat, hanya lima menit. Teknologi ini diturunkan NASA dari luar angkasa. Mantapppp.
Dilansir theweek.in, Sabtu (8/10/2022), NASA sedang mendanai teknologi untuk misi luar angka masa depan yang digarap sekelompok ilmuwan di Universitas Purdue, Amerika Serikat (AS). Mereka tengah mengembangkan flow boiling and condensation experiment (FBCE) yang memungkinkan penyemprotan cairan dan transfer panas di stasiun luar angkasa. Teknik ini memungkinkan efektivitas transfer panas di stasiun luar angkasa ketimbang pendekatan lain dan bisa digunakan untuk mengontrol temperatur.
Teknologi ini ternyata juga bisa diterapkan di bumi berupa sistem pengecasan super cepat BEV. Saat ini, waktu pengecasan BEV bervariasi, bisa 20 menit di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dan berjam-jam di rumah, tergantung pasokan listrik.
“Lamanya waktu pengecasan dan lokasi SPKLU yang jauh menjadi kekhawatiran utama orang sebelum membeli BEV,” tulis media itu.
Sementara itu, untuk mencapai target pengecasan BEV lima menit, sesuai tujuan industri, dibutuhkan arus listrik 1.400 ampere. Saat ini, SPKLU hanya mampu memasok listrik 530 ampere, sedangkan rumah hanya 150 ampere.
Namun, pengecasan dengan listrik 1.400 ampere akan mengeluarkan panas berlebihan, sehingga dibutuhkan metode untuk mengontrol temperatur. Di sinilah, peran NASA FBCE masuk. Dengan menggunakan teknologi dielectric, cairan pendingin dipompa melalui kabel pengecasan dan akan menangkap panas yang dihasilkan dari konduktor.
Sistem ini akan menghadirkan pengecasan BEV 4,6 kali lebih cepat dibandingkan yang paling cepat saat ini dan memindahkan panas sekitar 24,22 kilowat. Bahkan, kabel pengecasan bisa mengantarkan listrik 2.400 ampere.
“Aplikasi teknologi baru ini akan mengurangi waktu pengecasan BEV secara signifikan dan menghapus halangan adopsi BEV di seluruh dunia,” kata para ilmuwan. (gbr)
Discussion about this post