Jakarta, Motoris – Nilai pasar mobil hybrid dunia tahun ini diprediksi mencapai US$ 192,7 miliar. Angka ini sangat besar, sehingga wajar saja jika Toyota masih semangat melepas mobil hybrid di tengah ledakan penjualan mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) dunia.
Di Indonesia, sebentar lagi Toyota akan melepas Innova Hybrid, menggantikan varian mesin diesel, berdasarkan laporan riset RHB Sekuritas.
Dilansir globenewswire.com, Jumat (23/9/2022), lembaga riset Future Market Insights (FMI) mencatat, pasar mobil hybrid terbesar dunia adalah Amerika Serikat (AS) dengan estimasi nilai US$ 36,5 miliar tahun ini. Adapun nilai pasar mobil hybrid di Jepang ditaksir US$ 8,6 miliar tahun ini. Bagi orang Jepang, mobil hybrid bisa diandalkan, aman, dan lebih praktis ketimbang mobil listrik murni, karena baterai tak perlu dicas.
FIM memprediksi CAGR pasar mobil hybrid mencapai 21,6% selama 2022-2032. Dengan demikian, pada akhir 2032, nilai pasar mobil hybrid bakal menyentuh US$ 1,3 triliun.
Selama 2015-2021, CAGR pasar mobil hybrid mencapai 11,4%. Jumlah itu akan terus membesar menjadi 21,6% hingga 10 tahun ke depan.
“Pertumbuhan pasar mobil hybrid yang tinggi ditopang manuver pemerintah di mayoritas negara menurunkan emisi karbon di sektor transportasi. Salah satunya dengan mendorong penjualan mobil hybrid,” tulis FMI.
Selain itu, permintaan mobil elektrifikasi dunia terus menguat, lantaran hampir semua mobil segmen premium menawarkan powertrain hybrid. Apalagi, beberapa negara menerapkan regulasi emisi ketat, yang salah satunya bisa dipenuhi mobil hybrid.
Penjualan mobil hybrid kian berkibar saat harga bensin naik akibat perang Rusia-Ukraina. Sudah bukan rahasia umum, konsumsi bahan bakar mobil hybrid bisa 50% lebih irit dibandingkan mobil pembakaran internal.
“Mobil hybrid diprediksi menyumbangkan 25-30% pasar mobil elektrifikasi dunia, dimotori oleh mobil plug-in hybrid electric vehicle (PHEV),” tulis FMI.
Discussion about this post