Bogor, Motoris – Yamaha Riding Academy (YRA) memberikan tujuh tips keselamatan berkendara saat touring berkelompok. Hal ini perlu diperhatikan para pesepada motor saat touring untuk menjaga keselamatan diri sendiri sekaligus pengguna jalan lain.
Saat ini, touring memang menjadi salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh para biker. Karena selain menjadi ajang untuk menikmati aktivitas berkendara dengan sepeda motor, kegiatan tersebut juga turut menjadi momen berkumpulnya anggota komunitas. Maka wajar jika banyak komunitas sepeda motor yang sering melakukan touring secara berkelompok ke berbagai tujuan, baik itu yang bersifat perjalanan jarak dekat maupun jauh.
Kendati menyenangkan, touring secara berkelompok tanpa disadari bisa mengganggu hak pengguna jalan lain dan punya potensi resiko terjadinya kecelakaan, terutama, jika pelaku touring bersikap arogan serta tidak mengindahkan prinsip keselamatan dalam berkendara. Maka dari itu, penting bagi para biker untuk lebih memahami tata cara berkendara yang aman ketika berkelompok, sehingga perjalanan yang dilakukan bisa berlangsung dengan lancar.
Tips pertama keselamatan berkendara saat touring dari YRA adalah perhatikan kondisi fisik dan kendaraan. “Sebelum melakukan touring terutama dengan jarak tempuh yang jauh, pastikan kondisi fisik dalam keadaan yang prima. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar badan tetap bugar adalah dengan menjaga pola tidur dan makan yang cukup. Hindari juga mengkonsumsi makanan serta minuman yang dapat mengurangi tingkat kesedaran atau konsentrasi ketika berkendara,” ujar Kepala Instruktur YRA Arief Muthia di sela Maxi Day Yamaha 2022, akhir pekan lalu.
Kedua, gunakan safety gear lengkap, seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, sepatu tertutup dan protector. Ketiga, briefing sebelum touring. Keempat, pengelompokan peserta (grouping) dengan jumlah peserta maksimal 5–10 orang per satu grup. Kelima, jaga jarak dan kecepatan. Keenam, dilarang saling mendahului.
Terakhir, patuhi peraturan lalu lintas. Jangan sampai menerobos lampu merah hanya karena takut terputus dari rombongan touring dan kemudian mempertaruhkan keselamatan diri sendiri serta pengguna jalan lain.
“Biarkan peserta touring yang ada di depan menepi sejenak dan menunggu peserta yang tertinggal dibelakang menyusul. Selain itu, hindari menyalakan lampu hazard selama perjalanan kecuali dalam kondisi darurat,” kata Arief.
Discussion about this post