Jakarta, Motoris – Honda Brio Satya sudah sembilan tahun eksis di Indonesia, dengan komponen lokal sangat tinggi, 95%. Namun, harga LCGC ini naik terus setiap tahun.
Kala peluncuran pada 2013, berdasarkan penelusuran Motoris, harga Brio Satya berkisar 106-117 juta, sedangkan untuk model 2022 berkisar Rp 156-186 juta. Itu artinya, harga Brio Satya naik rata-rata Rp 5-7 juta setiap tahun.
Mengapa bisa begini? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, komponen Brio Satya masih menggunakan material impor, seperti baja, aluminium, dan plastik. Itu artinya, komponen lokal sejati (true local content) mobil ini bisa jadi tak setinggi itu.
Adapun penghitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pemerintah hanya merujuk pada pembelian komponen lokal. Makanya ini disebut local purchase, istilah yang sering kita baca saat insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM-DTP) ditebar pemerintah secara masif tahun lalu.
Brio Satya sebenarnya masih mendapatkan insentif itu, karena statusnya sebagai LCGC. Insentif PPnBM-DTP LCGC diberikan kuartal I, II, dan III- 2022 masing-masing 100%, 66,6% , dan 33,33%. Artinya, PPnBM LCGC kuartal I 0%, kuartal II 1%, dan kuartal III 2%.
Sementara itu, PT Honda Prospect Motor (HPM) merayakan 10 tahun eksistensi Brio di Indonesia, sedangkan Brio Satya baru sembilan tahun. Sejarahnya, HPM mengadopsi model Brio untuk mengikuti program LCGC yang dikeluarkan pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Perindustrian no.33/2013 tentang “Pengembangan Produksi KBH2.” Sejalan dengan peraturan tersebut, Honda berusaha untuk mengembangkan sebuah model yang memenuhi regulasi LCGC dengan tetap mempertahankan berbagai keunggulan Honda Brio.
Selain itu, Honda mengumumkan komitmen jangka panjang untuk melakukan investasi serta lokalisasi untuk Brio dengan nilai total investasi Rp 1,2 triliun dan dilanjutkan dengan investasi pengembangan model di masa mendatang sebesar Rp 5,1 triliun.
Brio Satya diproduksi di pabrik HPM di Karawang. Sesuai dengan komitmen untuk program LCGC, Honda Brio tidak hanya diproduksi secara lokal di Indonesia, tetapi terus meningkatkan kandungan lokalnya dari tahun ke tahun, mulai dari eksterior, interior, bodi, sasis, mesin hingga elektrik.
Tak hanya itu, produksi Brio Satya di Indonesia juga melibatkan banyak supplier lokal Indonesia yang jumlahnya juga meningkat dari tahun ke tahun. Dengan tingkat local purchase mencapai 95%, Honda Brio saat ini tercatat sebagai model Honda dengan local purchase tertinggi. Volume produksi Honda Brio di Indonesia kembali meningkat ketika pada tahun 2015, seluruh model Honda Brio resmi diproduksi secara lokal di Indonesia.
“Honda Brio menjadi model terpenting bagi Honda karena merupakan mobil nasionalis kebanggaan Indonesia, dan banyak memberikan kontribusi untuk mendukung industri otomotif dan ekonomi secara umum di Indonesia melalui investasi dan aktivitas ekspor,” ujar Yusak Billy, business innovation and sales & marketing director HPM, dalam siaran pers, Rabu (17/8/2022). (gbr)
Discussion about this post