Jakarta, Motoris – PT Astra Honda Motor (AHM) babak belur gara-gara krisis chip yang memasung produksi dan penjualan. Alhasil, laba bersih pabrikan motor terbesar di Indonesia itu ambles 12,6% menjadi Rp 2,34 triliun semester I-2022, dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,68 triliun.
Dalam laporan keuangan PT Astra International Tbk (ASII), pemegang 50% saham AHM, disebutkan, pendapatan AHM turun menjadi Rp 33,9 triliun semester I tahun ini dari Rp 34,884 triliun periode sama tahun lalu. AHM kena hajar depresiasi dan amortisasi Rp 819 miliar, namun mendapat penghasilan bunga Rp 116 miliar.
Adapun beban pajak penghasilan AHM mencapai Rp 641 miliar. Dari situ kemudian turun ke laba bersih Rp 2,34 triliun. “Dividen yang diterima Astra dari AHM per Juni 2022 Rp 2,33 triliun,” demikian keterangan Astra dalam laporan keuangan, dikutip Minggu (31/72022).
Lantas, berapa volume penjualan Honda semester I tahun ini. Agak sulit sih, karena sejak kasus kartel industri sepeda motor, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tidak membeberkan detail penjualan. Yang jelas, dari data yang terpampang di laman resmi AISI, bisa dipastikan industri motor memang lagi sengsara.
Juni 2022, pasar sepeda motor domestik hanya 296 ribu unit, jauh dari level normal 500-600 ribu unit dan naik dikit dari bulan Mei 248 ribu unit. Padahal, Juni lalu, jumlah hari kerja sudah normal dibandingkan Mei. Artinya, kalau industri ini baik-baik saja, penjualan sudah pasti jauh di atas angka itu, ya minimal 400 ribu unit.
AHM adalah pemain utama di industri ini. Pangsa pasarnya sekitar 70% lebih. Jadi, benar-benar mencengkeram dan mendominasi pasar.
Per Juni 2022, pasar motor domestik mencapai 2,2 juta unit, sedangkan ekspor 346 ribu unit. Jika disetahunkan penuh, total penjualan motor mencapai 5 juta unit, jauh di bawah kapasitas produksi terpasang 10 juta unit. Jadi, ada yang tidak beres dengan industry motor kita. Semoga ke depan ada perbaikan pasokan chip. (gbr)
Discussion about this post