Jakarta, Motoris – Toyota akan menambah investasi Rp 27 triliun hingga lima tahun ke depan untuk membikin mobil elektrifikasi di Indonesia. Sebelumnya, Toyota sudah menanam investasi Rp 14 triliun selama 2019-2022.
Shigeru Hayakawa, vice Chairman of the board of directors Toyota Motor Corporation berharap, dengan penambahan investasi di Indonesia, pemerintah Indonesia memahami keseriusan Toyota terhadap elektrifikasi kendaraan bermotor.
Hal itu dikatakan Shigeru dalam pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Tokyo, Jepang (26/7). Pada pertemuan ini, Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI di Tokyo Heri Ahmadi, Sesmenko Perekonomian dan Dirjen KPAII Kemenperin. Adapun dari Toyota, ada Shigeru Hayakawa, Warih Andang Tjahjono, presiden Direktur
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), beserta jajaran direksi TMC dan TMMIN.
Selain memberikan komitmen investasi, dalam pertemuan ini juga dibahas terkait upskilling kemampuan engineer di Indonesia. Toyota telah membangun xEV Center pada Mei 2022 untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia lokal terkait elektrifikasi dan kesiapan di era digitalitasi. Bekerja sama dengan PT Pertamina dan PT Inalum, Toyota berupaya membangun industri baterai di Indonesia melalui peningkatan keahlian engineer lokal.
Toyota Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan SDM lokal, termasuk generasi berikutnya dari teknologi untuk mobilitas yang direpresentasikan oleh elektrifikasi. Untuk mempersiapkan keterampilan masa depan masyarakat Indonesia menuju era elektrifikasi dan digitalisasi, Toyota Indonesia mengembangkan xEV Center sebagai fasilitas pembelajaran elektrifikasi dan untuk mendukung Indonesia Digital Industry Center 4.0 (PIDI 4.0) yang digagas oleh Kementerian Perindustrian menuju IR4.0 Toyota Indonesia bersama dengan para teknisi dari Indonesia.
Toyota juga mengembangkan konsep Kijang Innova BEV untuk mempelajari teknologi dan kondisi guna menyiapkan penggunaan yang lebih nyata oleh masyarakat di Indonesia.
Selain itu, Toyota dapat berkontribusi dalam penurunan emisi serta penurunan impor bahan bakar fosil dengan mempopulerkan penggunaan electric vehicle (EV) di Indonesia. Toyota berencana menambah beberapa jenis kendaraan hybrid electric vehicle (HEV) sudah masuk dalam pipeline waktu empat tahun ke depan.
Sementara itu, Airlangga Hartarto menyambut baik rencana penambahan investasi pembangunan kendaraan listrik oleh Toyota Motor Company di Indonesia. “Saya meyakini permintaan kendaraan lisrik baik roda empat maupun roda dua di Indonesia maupun di kawasan Asean ke depan akan terus meningkat. Indonesia dapat dijadikan industrial base produksi electric vehicle (EV) untuk dipasarkan di kawasan Asean maupun di Indonesia sendiri,” ujar Airlangga.
Menutup pertemuan tersebut, Menko Airlangga melibatkan kendaraan listrik produksi Toyota dalam perhelatan G20 November mendatang untuk para delegasi.
Discussion about this post