Jakarta, Motoris – Mobil listrik (electric vehicle/EV) BYD ternyata lebih ganas dari semua barang Hyundai, mau Ioniq 5 atau Ioniq 6 yang baru saja diperkenalkan. Hebatnya lagi, harga jual mobil-mobil listrik besutan BYD lebih murah dari Hyundai, apalagi Tesla.
Sebagai contoh, BYD Seal yang bersaing dengan seluruh seri Hyundai Ioniq dibanderol US$ 32-43 ribu alias Rp 480-645 juta. Bandingkan dengan Ioniq 5 yang di sini dijual Rp 800 jutaan. Padahal, mobil itu sudah diproduksi di pabrik Hyundai berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Hebatnya lagi, Seal memiliki tenaga badak, 530 hp, dengan jarak tempuh 700 kilometer (km) dengan kondisi baterai penuh. Daya jelajah ini melampaui barang tergres Hyundai, Ioniq 6, sebesar 524 km.
Dengan semua keunggulan itu, maka tak heran BYF, yang sebagian sahamnya dipegang taipan dunia Warren Buffet, kini menjadi pemain EV terbesar dunia, mengalahkan Tesla dan Hyundai.
Dilansir Korea Herald, Minggu (23/7/2022), berdasarkan penelusuran SNE Research, BYD menjual 647 ribu unit EV selama semester I-2022, sedangkan Tesla 575 ribu unit. Jumlah itu naik tiga kali lipat dibandingkan periode sama tahun lalu dan sudah melewati torehan total 2021 sebanyak 609 ribu unit.
BYD berdiri di Shenzen, Tiongkok, 1995, sebagai perusahaan pembuat baterai. Lalu, pada 2003, BYD mulai membuat mobil penumpang. BYD adalah satu-satunya pabrikan di dunia yang sudah berhenti memproduksi mobil berpembakaran internal. BYD kini hanya memproduksi dan menjual EV dan PHEV.
Dengan keunggulan itu, Korea Herald, menyebut BYD siap menggempur Hyundai di kandang alias Korea Selatan (Korsel). Pabrikan itu sudah menyewa kantor di jantung Korsel, yakni Seoul. Saat ini, BYD baru menjual kendaraan komersial listrik, seperti bus dan forklift di Korsel.
Namun, kini, BYD sudah mendaftarkan enam model mobil penumpang, termasuk Seal. Mobil ini canggih, lantaran menjadi EV pertama yang baterainya terintegrasi dengan bawah bodi. Mereka menyebutnya teknologi baterai cell to body (CTB).
“Tantangan utama BYD di Korsel tentu saja adalah sentimen anticina di negara ini,” tulis salah seorang analis otomotif di Negeri Ginseng.
Di Indonesia, sebenarnya nama BYD tak asing lagi di telinga. Kita tahu, Blue Bird, perusahaan taksi terbesar nasional sudah memakai beberapa mobil listrik BYD sebagai armada. Kelompok usaha Bakrie juga sering berbicara kemitraan dengan BYD di sektor bus listrik. (gbr)
Discussion about this post